Awali Masa Kerja, Keuchik Ulee Geudong Prioritaskan Anggaran Dana Desa Untuk Bea Siswa Santri

Aceh Utara-Media Advokasi.com
Keuchik Ulee Geudong Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara, Luncurkan program unggulan Bea Siswa Santri diawal masa kerja sejak ia dilantik sebagai Kepala Desa di tahun 2020. Bea Sisw Santri yang dianggarkan dari Dana Gampong (Dana Desa) tahun 2020 untuk pembangunan SDM generasi lewat Dana Gampong. Hal itu diutarakan Maulidin kepada media ini, Kamis, 21/05/2020 via seluler.

Program pemberian bea siswa terhadap puluhan santri di desa tersebut yang diusulkan dalam Musrembang Desa tahun 2020 dari anggaran dana gampong (DG) senilai Rp. 40 juta merupakan perwujudan dari visi-misi keuchik terpilih priode 2020-2026.
Maulidin, ST merupakan keuchik pertama yang sukses mengantarkan bea santri tersebut kepada generasi warganya, mengingat pembiayaan para anak santri yang mengaji di dayah, baik dayah yang ada di desanya maupun di luar, sebab generasi dayah adalah generasi yang akan menjadi lampu penerang bagi ummat, terutama bagi warga di desanya sendiri.

"Selama ini kita selalu banyak anggaran dana desa digunakan untuk pembangunan infrastruktur semata dalam desa, baik perbaikan jalan desa, lorong, gorong-gorong, rehab menasah dan lain sebagainya yang manfaatnya memang dirasakan masyarakat. Tapi alangkah lebih idealnya lagi selain infrastruktur, kita juga bisa membangun mental atau Sumber Daya Manusia (SDM), sebab membangun bangunan fisik semata tanpa membangun mental akan kurang bermakna juga," ucap Maulidin.

Lebih lanjut Maulidin juga menjelaskan bahwa dengan anggaran yang diplot tahun ini cuma 40 juta rupiah untuk santri dayah, diharapkan pendidikan di desanya, terutama pendidikan agama akan lebih baik.

"Jika kita terus-terusan membangun menasah, tapi tanpa membangun pendidikan generasi (SDM) maka menasah itu tidak ada yang mengisinya. Minimal pembangunan harus berimbang, ada infrastrukturnya dan ada pula SDM nya," ucap Maulidin.

Dikatakan Maulidin, dengan anggaran 40 juta rupiah itu akan dibagikan tiga tahap, tahap pertama sekitar 13 juta telah ditatik dan diberikan kepada 63 santri, 33 santri perempuan (santriah) dan 30 satri laki-laki (santriwan), yang kesemuanya berdomisili di 4 (empat) dusun yaitu, dusun Cot Mesjid, dusun Cot Teue, dusun Pulo Teungoh dan dusun Cot Geutah.

Ditanya soal cara pendataan para santri karena dusunnya banyak, Maulidin yang juga Alumni Fakultas Tehnik  Universitas Malikussaleh Lhok Seumawe juaga menjelaskan bahwa pendataan santri-santri tersebut dipercayakan kepada kepala dusun masing-masing.

"Yang mendata itu kepala dusun. Kita hanya menerima nama-nama yang dikirim kepala dusun dan kembali mengecek ke lapangan melalui Tuha Peuet di perwakilan wilayah, agar data tersebut lebih akurat, tapi semuanya yang mengaji di dayah, bukan di TPA," ujarnya.

"Program Bea Santri yang telah kita plot ini, tidak terlepas dari dukungan seluruh masyarakat saya, terutama para parlemen desa yaitu Tuha Peuet atau BPD, dan kami harapkan ke depan para generasi di Ulee Geudong lebih banyak alumni dayah," pungkas Sarjana Tehnik ini.(Ismed)

Popular Posts