Polres Gayo Lues Gelar Apel Siaga Bencana Alam.


Media Advokasi.com, Kabupaten Gayo Lues - Aceh
Polres Gayo Lues menggelar Apel Gelar Pasukan dalam rangka Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam di Wilayah Hukum Polres Gayo Lues Tahun 2020. Apel Gelar Pasukan tersebut dilaksanakan pada Senin (02/03/20) di Lapangan Pancasila Blangkejeren.

Kapolres Gayo Lues AKBP Rudi Setiawan, S.I.K. M. Si selaku Inspektur Apel memimpin upacara hingga selesai. Dalam amanatnya Kapolres menyampaikan, dalam rangka menghadapi peralihan musim dan melihat kondisi dan kontur tanah kita di Gayo Lues yang labil. Kita harus siap untuk menghadapi bencana yang sering terjadi. Yaitu di musim kemarau kebakaran dan dan di musim hujan banjir dan longsor.
Bencana alam seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, tanah longsor, kekeringan angin topan dan kebakaran hutan dan lahan berskala besar dapat menghancurkan dalam sekejap

pencapaian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang diperjuangkan selama berpuluh-puluh tahun.

Masyarakat yang baru saja keluar
dari kemiskinan setelah bersusah payah bekerja selama bertahun-tahun dapat langsungnya terperosok kembali ke dalam kemiskinan. dan untuk menghadapi itu perlu kesiapsiagaan kita
untuk penaggulangan bencana tersebut.
Dalam rangka mengkoordinasikan berbagai upaya untuk kesiapsiagaan penanggulangan bencana perlu kiranya kita tingkatkan kapasitas kesiapan
sumberdaya kita harus menyadari bahwa maju-mundurnya penanggulangan bencana di indonesia ada ditangan kita semua terutama di BNPB. sebab, secara de facto dan de jure BNPB/BPBD adalah kelembagaan yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan, memberi komando, dan sebagai pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di indonesia.

Oleh karena itu saya menghimbau kepada semua stage holder di Gayo Lues dan seluruh lapisan agar ikut membantu lembaga ini untuk membangun
ketahanan negara terutama daerah Kabupaten Gayo Lues.
"Saya minta kepada dinas dan petugas aparat untuk meningkatkan pengawasan dan tindakan hukum memberikan efek jera bagi pembakar lahan," kata Kapolres.
Lanjut Kapolres, ada beberapa tuntutan untuk kita siapkan
dalam hadapi setiap ancaman bencana alam yang kemungkinan terjadi:
Pertama, penanganan bencana menuntut kecepatan dalam melakukan respon. Apa yang dibutuhkan yang terkena bencana harus segera dipenuhi karena menyangkut keselamatan masyarakat dan korban bencana.
Bahkan tidak jarang bencana alam
menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan prasarana publik.
Kedua, kita diharuskan tertib administrasi, anggaran transparansi dan akuntabel. Kondisi ini menyebabkan pelaku penanggulangan bencana di daerah bersikap birokratis, lamban dan hati-hati. bahkan tidak jarang
mengakibatkan ketakutan akan adanya sanksi pidana akibat penggunaan anggaran yang tidak disertai dengan bukti pendukung pertanggungjawaban, dan pada akhirnya anggaran tersebut
tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Ketiga, kita dituntut untuk mampu
melakukan prediksi, analisis, identifikasi dan kajian terhadap risiko bencana. Kemampuan ini memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik yang canggih maupun tepat guna. Juga
dari pengetahuan yang modern hingga
kearifan lokal yang sudah ada di masyarakat Kabupaten gayo lues.
Keempat, kita dituntut mampu untuk
melawan atau menghindari ancaman tersebut. Kemampuan untuk melawan ini sangat tergantung dari besarnya ancaman yang dihadapi. Apakah kemampuan sumberdaya kita
mampu untuk menghadapi dampak yang akan ditimbulkan? jika tidak mampu, maka kita harus menghindar dari ancaman bencana tersebut, maka kita dituntut untuk mengurangi,
mengalihkan atau menerima risiko yang akan ditimbulkan.
Kelima, di tuntut untuk mampu untuk pulih kembali secara cepat setelah terjadi bencana. Ketangguhan masyarakat dalam penanggulangan bencana dapat dilihat dari
kemampuannya untuk pulih kembali setelah terkena dampak bencana.
Pada akhir sambutan saya ini, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama:
Penanganan penyelenggaraan penanggulangan bencana, kita semua diharapkan bersatu dan bersineri, untuk penanganan penanggulangan bencana dan tidak ada satu yang terputus akan
tetapi merupakan yang holistik dalam
penanggulangan bencana, sehingga dalam pelaksanaannya di tingkat lapangan dapat mengalir sebagai satu kesatuan system yang saling
berkesinambungan dan bersinergi.
"Kami kekurangan pelatih SAR (Save and Rescue) untuk anggota kami. Maka bagi siapa saja terutama BPBD yang bisa membantu melatih anggota kami kami sangat berharap sekali," tambah Kapolres. (Mahara).

Popular Posts