Kunker Ke Singkil, Kapolda Berharap Tidak Ada Lagi Mempersoalkan Urusan Perbedaan Beragama


foto: Kapolda Aceh Irjen Pol, Drs.Wahyu Widada berserta rombongan dan di samping Bupati setempat Dulmusrid pada saat menyaksikan sambutan tari Dampeng di depan Pendopo Bupati Aceh Singkil, Sabtu (7/3)

Media Advokasi.com Aceh Singkil.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh Irjen Pol.Drs Wahyu Widada, M.Phl, beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Aceh Singkil serta melakukan tatap muka dengan tokoh masyarakat setempat, Sabtu (7/3/2020).

Setibanya di Pendopo Bupati setempat di Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Irjen Pol.Drs. Wahyu Widada di Sambut Bupati Aceh Singkil Dulmusrid beserta jajaran SKPK lainnya.

Dan tambah lagi sambutan dari sanggar Sekata Sepekat Kabupaten Aceh Singkil dengan tari Dampeng.

Setelah itu dilakukan peusejuk ( Tepung Tawar) tradisi Singkil sebagai tanda penghormatan datangnya tamu.

Dalam Kesempatan itu Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs, Wahyu Widada dalam pidatonya mengatakan tujuan kami ke Aceh Singkil untuk silaturrahim serta memperkenalkan diri kepada masyarakat sebagai orang baru yang belum genap sebulan menjabat sebagai Kapolda di Aceh.

"Begitu luasnya wilayah Aceh ini dan tidak pernah saya bayangkan kalau mau ke Aceh Singkil dari Banda Aceh menunpuh waktu 12 jam, dan sudah pun di potong dari jalan Medan masih leleh juga, Kata Irjen Pol.Wahyu Widada.

Wahyu Widada menuturkan Wilayah Aceh itu sangat luas dan kaya, Aceh sudah kita kenal sejak dari zaman dulu sebagai salah satu pusat peradaban awam saat agama Islam masuk, inilah salah satu modal dasar yang kita miliki.
Artinya dari jaman dulu kita belum tahu apa-apa Aceh itu sudah maju, kita sekarang sudah banyak memiliki sesuatu seharusnya kita malu kalau Aceh itu sudah lama maju.

Kita masih mempunyai selagalanya, tinggal bagaimana kita memajukan diri kita, memotivasi diri kita dan seluruh masyarakat untuk berpikir maju dan memajukan Aceh ini,"Ujarnya.


Irjen Pol.Wahyu Widada, juga berpesan kepada masyarakat Aceh Singkil supaya jagan lagi mempersoalkan urusan perbedaan agama, tetapi diharapkan bagaimana supaya bisa kita membangun daerah kita lebih maju lagi.


Untuk itu kita tidak saat nya lagi mempersoalkan perbedaan agama, karna persoalan itu sudah ada dari zaman dulu.

Tugas kita bukan mempersoalkan perbedaan, tetapi tugas kita adalah secara bersama-sama mencari solusi dari persoalan tersebut," Sambungnya.


Sementara itu Bupati Aceh Singkil Dulmusrid dalam sambutannya mengatakan sejak peristiwa Konflik pada Oktober tahun lalu tentang antar ummat ber agama tersebut bisa dikatakan sampai saat ini begitu cukup kondusif.

Dan dari kejadian itu silaturrahim dan komunikasi yang baik antar umat beragama di Aceh Singkil sepanjang tidak di cederai oleh  pihak-pihak lain, insya allah kondisi ini bisa terjaga dengan baik” Ungkap Dulmursid.


Sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragam (FKUB) Aceh Singkil, H.Ramlan mengatakan terkait adanya masalah lunturnya nilai kerukunan dan kedamaian antar umat beragama di aceh singkil tidak lah terlalu berlebihan,

Dulu memang pernah terjadi polemik persoalan tentang rumah ibadah," Namun atas persoalan itu jajaran pihak FKUB selalu melakukan komunikasi intens dengan semua elemen masyarakat, sehingga kondisi di Aceh singkil bisa lebih aman dan kondusip," Kata H. Ramlan. (Ahmad)

Popular Posts