Kapolda Aceh Musnahkan 25 Ha Ladang Ganja Di Kp. Agusen


Media Advokasi.com, Kabupaten Gayo Lues -Aceh
Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Wahyu Widada, M. Phil memusnahkan ladang narkotika jenis ganja seluas 25 Hektare, Rabu (4/03/20) di Kawasan TNGL Kp. Agusen Kec. Blangkejeren. Lahan seluas itu terdiri dari 4 titik namun semuanya satu hamparan, sementara pelaku satu orang sudah diamankan petugas.

Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan Bupati Gayo Lues H. M Amru di Pendopo, Rabu (04/03/20) setelah pulang dari lokasi pemusnahan ganja.
Kapolda meminta, jangan hanya polisi yang mengawasi peredaran ganja tersebut. Kita semua ikut bertanggungjawab, mari semua elemen masyarakat memberikan perhatiannya untuk kasus ganja ini.

Demikian juga dengan insan pers, bila mengetahui ada indikasi mari kita berantas bersama-sama, kita basmi bersama.
"Ayo bersama-sama kita berantas, mari bersama-sama kita basmi. Jangan hanya polisi saja, temen-temen juga mari," kata Kapolda.
Bupati Gayo Lues H. M Amru ketika diminta pandangannya mengatakan, para pelaku melakukan ini karena unsur keterpaksaan, karena terbelit urusan ekonomi. Untuk itu kita dari Pemda dengan kemampuan yang terbatas berupa membenahi perekonomian masyarakat. Memberikan penyadaran-penyadaran kepada mereka bahwa menanam ganja itu dilarang oleh negara juga bertentang dengan agama.
"Kita berharap bantuan dari APBA, APBN untuk pembinaan perekonomian masyarakat terus mengalir karena kalau hanya diselesaikan melalui operasi pemberantasan oleh kepolisian itu tidak menyelesaikan persoalan. Itu hanya membuat efek jera yang tidak akan tuntas sampai ke akar-akarnya," kata H Amru.
Sementara itu Wakil Rakyat melalui Wakil Ketua I DPRK Gayo Lues H. Ibnu Hasim, S. Sos. MM mengatakan, pihaknya setuju dengan adanya pemberantasan ladang ganja ini, pasalnya produksi ganja di Gayo Lues ini sudah luar biasa. Seperti yang telah dilihat langsung oleh Bapak Kapolda. Dari pengalaman saya 10 tahun menjadi Bupati masalah ganja ini belum juga dapat diselesaikan hingga sekarang.
"Kita harapkan kepada petani ganja ini mencari usaha lain, jangan bergantung dengan tanaman ganja," kata Wakil Rakyat H. Ibnu Hasim.
Dia (Ibnu Hasim) menyadari, salah satu faktor kenapa masyarakat kembali berprofesi petani ganja. Salah satunya yaitu turunnya harga komoditi, seperti komodi minyak serai wangi jauh merosot. Padahal hampir semua penduduk di Kabupaten Gayo Lues ini adalah petani serai wangi.
Harga minyak serai wangi sebelumnya mencapai Rp 350.000/Kg, saat ini kisaran harga mencapai Rp 140.000 - 150.000/Kg nya. Harga ini hanya memenuhi biaya produksi. Maka tak heran bila ekonomi masyarakat saat ini lesu, tambah H. Ibnu Hasim. (Hendri)

Popular Posts