96 Juta Dana Desa Diduga Disalah Gunakan Oknum Reje, Tokoh Masyarakat Jerata Serahkan Kuasa Ke Pihak GNPK-RI


Media Advokasi.com Aceh Tengah.
Beberapa tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kampung Jerata Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah menyerahkan Kuasa terkait dugaan penyalah gunaan Dana Desa tahun 2019 kepihak Lembaga Suadaya Masyarakat( LSM GNPK-RI ) di Takengon, ( 05-03-2020 )

Hal itu di ungkapkan Perwakilan Pemuda Kampung Jerata Hardi kepada awak media ( 27-02 )di takengon, masalah proyek pembangunan rambak beton, pengerokan kolam dan pembuatan TPA tahun 2019 kampung jerata diduga reje kampung jerata ada penyelewengan, hal itu dibuktikan dengan biaya tukang dalam pekerjaan TPA yang di dalam rap anggaran ongkos tukang tercantum 18 juta rupiah, namun pada pembayaran hanya 8 juta rupiah.

" Kami atas nama masyarakat jerata pernah menungkap dugaan penyelewengan ini ke Kantor Camat Ketol dan terbukti ada nya sisa dana senilai 96 juta dan hal itu juga sudah di saksikan dan dibuktikan oleh pihak Muspika Kecamatan Ketol yaitu Bapak Camat dan Bapak Kapolsek, Kata Hardi.

Kami masyarakat juga sudah pernah menyampaikan terkait kasus ini ke pada pihak Inspektorat Aceh Tengah, lanjut wito, namun hinga saat ini belum ada membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan masyarakat Kampung Jerata. Imbuh Hardi

Sementara itu Heri, yang juga salah satu tokoh pemuda kampung jerata menyampaikan, sebagai masyarakat kampung jerata iya kecewa atas adanya dugaan penyelewengan dana desa kampung jerata,"untuk itu kita atas nama perwakilan tokoh pemuda dan tokoh masyarakat kampung jerata secara bersama sama memberikan kuasa kepada pihak Lembaga Suadaya Masyarakat ( LSM GNPK-RI ) untuk menindak lanjuti masalah tersebut," ucap Heri.

Kami sebagai tokoh masyarakat, Kata Wito salah satu tokoh masyarakat Kampung Jerata, untuk saat ini sudah bingung dalam melakukan pengawasan terkait penyelewengan dana desa, disisi lain kami di perintahkan untuk mengawasi dana desa dan setelah ada temuan dan kami laporkan kepada pihak yang berwenang, namun itu pun tidak ada tindakan yang bermanfaat bagi kami selaku masyarakat kampung," kata wito

Iya juga menjelaskan," banyak kejangalan yang terjadi di kampung Jerata ini, misalnya tentang kekosongan aparatur kampung pada saat itu kurang lebih satu tahun tidak ada imam dan petue dan tidak ada yang menjabat, namun tulahnya tetap berjalan, nah ini lah salah satunya yang kami pertanyakan di kemanakan kan kah angaran dana tulah aparatur kampung tersebut," ucap Wito. ( Diwi )

Popular Posts