Virus Corona Perlu di Waspadai Berdampak Pada Perekonomian

Bandung, MA– Jawa Barat (Jabar) memiliki industri manufaktur yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari China. Padahal saat ini pemerintah telah membatasi pergerakan orang dan barang dari negeri tirai bambu itu.

Kondisi ini tentunya dikhawatirkan bakal berdampak pada sisi produksi industri di Jabar. Terutama pada produk tekstil dan otomotif.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Herawanto mengatakan tahun 2020 seharusnya dapat menjadi momentum perbaikan ekonomi Jabar, mengingat di kancah global saat ini telah meredanya tensi perang dagang AS - China.

“Perlu dimanfaatkan agar Jawa Barat dapat tumbuh lebih baik di tahun 2020, meskipun potensi risiko perlu terus diwaspadai, antara lain dampak negatif penyebaran virus corona,” jelasnya di Bandung, Jumat (07/02/2020).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil sendiri mengatakan sampai saat ini dampak virus Corona secara ekonomi belum terlihat di Jabar.

“Memang ada kebijakan penerbangan dan pergerakan orang dibatasi dari China. Namun kita yakin, kita masih bisa mandiri,” jelasnya.

Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia menambahkan dampak corona pada perekonomian sempat terjadi yakni dengan menurunnya penjualan saham dan menurunnya nilai rupiah terhadap dollar AS.

“Tapi itu hanya efek sementara saja, sekarang sudah kembali normal. Tapi kami sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi ,” jelasnya.

Ia bahkan mengatakan kemungkinan nilai barang asal China akan merosot akibat permintaan pasar global yang tertahan. Hal ini menurutnya juga dapat dimanfaatkan oleh industri terutama yang mengandalkan bahan baku dari China.

“Indonesia aman, sebab perdagangan kita tidak hanya dengan China, tapi menyebar dengan banyak negara. China tidak dominan. Semoga tidak terlalu berpengaruh,” jelasnya. (yon/Jo)

Popular Posts