Kegiatan Selesai, Wakil Bupati Tutup Musrenbang di Kecamatan Pantan Cuaca


Media Advokasi.com, Kabupaten Gayo Lues - Aceh
Wakil Bupati Gayo Lues H. Said Sani, S. Pd menutup Musrenbang tingkat Kecamatan se-Kabupaten Gayo Lues di Kecamatan Pantan Cuaca, Senin (24/02/20) di kantor Camat setempat.

Camat Pantan Cuaca Salid, S. pd. MM menyampaikan, Kecamatan Pantan Cuaca dikenal dengan kopinya, kopi di Pantan Cuaca sangat subur namun kami memiliki keterbatasan SDM bagaimana cara pengelolaan kopi.

Kami mohon kepada Dinas Pertanian melakukan pembinaan terhadap petani kopi di Pantan Cuaca, bagaimana cara menggali lubang tanah, memangkas dan mengambil bibit yang baik dan berkualitas maka perlu adanya perhatian. Dan yang paling penting adalah masalah pasaran kopi ini, supaya petani kopi hari ini tidak was was lagi. Karena selama ini harga kopi naik turun.

"Harapan kami setelah Musrenbang ini hendaknya dari 53 usulan kami tolong utamakan jalan menuju kebun masyarakat. Untuk apa ditanam kopi kalau tidak bisa diangkut hasilnya," kata Camat
Sementara Ketua Panitia (Kepala Bappeda) Ibnu Hafidz melaporkan, pelaksanaan musrenbang tingkat kecamatan Se-Kabupaten Gayo Lues ini dilaksanaan selama 6 hari, diawali/dibuka di Kecamatan Dabun Gelang pada tanggal 17 Februari lalu  dan ditutup di Kecamatan Pantan Cuaca pada hari ini.
Didalam kegiatan musrenbang ini melibatkan unsur pemerintahan tingkat kabupaten, unsur pemerintahan kampung dan tokoh masyarakat yang merupakan stakeholder/pemangku kepentingan dalam pengambil keputusan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan.
"Dalam 11 kecamatan kami melaksanakan proses musrenbang ini telah terakumulasi sekitar 1.180 usulan, nah semua usulan ini secara program kegiatan sudah kita bahas berdasarkan lintas sektoral yang telah ditanggapi oleh SKPK teknis," kata Ibnu Hafidz.
Pada umumnya, kata Ibnu, secara program kegiatan ini dapat diterima tetapi hal ini tentunya adalah usulan dasar yang disampaikan kepada kami dan usulan ini nantinya akan kembali kami sampaikan kepada dinas atau SKPK sesuai dengan tupoksi dan kewenangannya berdasarkan usulan yang disampaikan kepada kami untuk dibahas dalam forum SKPK tersendiri yang nantinya hasilnya akan disampaikan kepada kami di Bappeda untuk kita saring kembali menjadi bahan yang akan dibahas di dalam forum lintas SKPK.
"Selanjutnya, bahan inilah yang akan kita bahas pada saat musrenbang tingkat kabupaten dan di sanalah nanti gawang terakhirnya kita akan menyusun RKPK Kabupaten Gayo Lues tahun 2021 yang merupakan dokumen pijakan dasar untuk pelaksanaan kegiatan di tahun 2021 nantinya," tambahnya.
Dalam penutupan Wakil Bupati Gayo Lues H. Said Sani mengatakan, program kegiatan yang belum tertampung dalam APBK diperlukan peran aktif dari masing-masing SKPK agar dapat mengusulkan program kegiatan tersebut melalui sumber dana APBN, APBA, DOKA, dan PDBH Migas maka kita harapkan kepada kepala SKPK bahwa dari laporan program yang diusulkan dari desa-desa yang kesemua itu adalah jawaban persoalan di masing-masing desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, mengentaskan kemiskinan.
APBK yang kita miliki tidak mampu untuk menyahuti program ini maka untuk ini dipilah-pilah mana skala prioritas dalam rangka pengentasan kemiskinan di desa. Maka harapan kami bagi seluruh kepala SKPK agar menjemput bola  ke pusat untuk mengisi program prioritas yang diajukan oleh masyarakat.
"Diharapkan dengan keterbatasan sumber dana yang kita miliki perlu saya tekankan bahwa besar kecilnya anggaran bukan sebagai penentu suksesnya program kegiatan tetapi yang lebih penting adalah besar dampak dan nilai manfaatnya terhadap hasil pembangunan dari program kegiatan tersebut bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gayo Lues, maka kita harapkan terhadap program ini jangan asal terlaksana tetapi out put dari program ini harus jelas. Mempunyai asas kemanfaatan yang bisa dinikmati oleh masyarakat, kata H. Said Sani. (Mahara).

Popular Posts