Dua Club Didiskualifikasi, Panitia Turnamen Futsal di Singkil dinilai Curang


Foto: Lapangan Futsal PPPS Desa Pasar Singkil

Aceh Singkil, MA- Manager Clup Persatuan Sepak bola Pulo Sarok ( PSP) Aceh Singkil, Aceh Ardi Syaputra menilai Panitia Turnamen Futsal Desa Pasar curang sehingga membuat Clubnya didiskualifikasi.

"Saya menilai panitia sangat curang karena terlalu cepat mengambil keputusan sehingga merugikan club kami tidak bisa ikut bermain lagi di babak semi final, dan menilai turnamen tersebut gagal mereka ingin juara tanpa pertarungan," kata Ardi kepada Media Advokasi Sabtu(15/2/2020).

Ardi Syaputra mengatakan panitia tidak ada konsisten dengan hasil rapat musyawarah (Meeting) waktu sebelum pertandingan serta tidak dipakai sebagai pedoman, kami menganggap turnamen futsal di desa pasar itu gagal membangun jiwa Sportifitas dan membangun tali silaturahmi serta menambah rasa kekeluargaan antar pemuda dan masyarakat Singkil.

"Dengan cara men diskualifikasi dua team PSP dan Deskil dengan alasan yang tidak masuk akal," ujar Ardi.

Ardi menjelaskan pokok permasalahannya, dari hasil rapat musyawarah setelah berjalannya pertandingan ke babak semifinal panitia mengubah jadwal pertandingan (Bagan) dengan cara menyilang atau mengubah team lawan yang akan berlaga di partai itu tanpa sepengetahuan manejer PSP Pulo Sarok.

Foto: Bagan Jadwal sebelum pertandingan turnamen futsal antar Desa Kecamatan Singkil yang digelar PPPS Pasar Singkil


Sementara sebelum dimulainya pertandingan BAGAN turnamen futsal yang berlaga 17 Clup yang mendaftar hasil musyawarah pertandingan tersebut tidak ada pembahasan untuk disilang atau di ubah team yang bertanding.

Tetapi setelah tersisa 4 Clup dari 17 Clup yang mendaftar, panitia dengan mudahnya menukar team dan menyilang.

Foto; Bagan berubah saat berjalan ke babak semifinal

Seharusnya yang bertanding menurut Bagan sebelumnya PSP A Pulo Sarok berhadapan dengan PEACE dari Desa Ujung sedangkan PPPS B Desa Pasar, berhadapan dengan Deskil FC Desa Kilangan.

"Lantaran disilang PSP A berlaga dengan Deskil FC, sementara PPPS B berhadapan dengan PEACE, jadi saya selaku manajer PSP A Desa Pulo Sarok tidak setuju dan tidak menerima," kata Ardi

Namun panitia tetap mengambil keputusan mendiskualifikasi team PSP dan Deskil FC dengan alasan waktu itu panitia me Nelpon Manager PSP dan Deskil mengatakan tidak bersedia melanjutkan pertandingan.

Tetapi waktu jadwal pertandingan kami dan Team Deskil FC datang untuk bertanding, Panitia tetap menyatakan didiskualifikasi sementara team PEACE tidak lantaran setuju keputusan panitia.

"Jadi saya selaku manager merasa dirugikan dengan alasan sebelah pihak dan tidak masuk akal dan merasa di bodoh-bodohi," ungkap Ardi.

Sementara itu Ketua Panitia turnamen futsal Pemuda Pemudi Pasar Singkil (PPPS) Irvan Maulana kepada Media Advokasi melalui Via WhatsApp mengatakan partai semifinal kesepakatan panitia itu di silang.

Manager team dari PSP dan Deskil keberatan dan menggugat sedangkan satu lg dari ujung atas nama team PEACE setuju dengn keputusan panitia.

"Sementara sebelum menggugat keputusan panitia setiap manager team sudah di Mediasi oleh panitia, terkait permasalahan tersebut dan keputusan setiap manager sudah memberikan semua keputusan kepada panitia,," kata Irvan Maulana.

Dan alasan lainnya yang membuat panitia tidak mengizinkan kedua team PSP dan Deskil bermain, dikarenakan kedua team sudah sepakat terlebih dahulu sebelum berlangsung nya partai semifinal esok hari kedua team menghubungi panitia bahwasanya kedua team tidak mau datang untuk bermain.

Mendengar kabar tersebut panitia mengembil keputusan bahwasanya partai semifinal tidak di selenggarakan dikarenkan kedua pihak tidak mau bermain.

"Tetapi tanpa sepengetahuan panitia kedua team PSP dan Deskil pada hari semifinal itu kembali datang untuk meminta bermain," ucap Irvan.

Panitia tetap komitmen bahwasanya partai tersebut ditiadai dikarenkan kedua team yang bersangkutan sudah mngundurkan diri.

"Kedua Managar team meminta kembali uang pendaftaran ke panitia agar tidak ada lagi permasalahan, dan panitiapun secara legowo untuk memberikan kembali uang pendaftaran tersebut supaya tidak terjadi lagi gugatan-gugatan yang menimbulkan kerusuhan dan permasalah," tutup Irvan. (Ahmad).

Popular Posts