Sekda BM Sampaikan Keluhan masyarakat Kecamatan Pintu Rime Gayo kepada Anggota Komisi V DPR RI
Media Advokasi.com Bener Meriah-Aceh.
Anggota Komisi V DPR RI dari Dapil Aceh II H. Ruslan M. Daud, SE anggota Fraksi PKB dan rombongan mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Bener Meriah, kedatangan Anggota DPR RI tersebut disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Drs. Haili Yoga, M.Si mewakili Bupati serta Wakil Ketua I DPRK Tgk. Usnul Ilmy, S.Sy di ruang VIV lantai II Setdakab setempat, Jum’at, 3/1/2020.
H. Ruslan M. Daud, SE yang duduk di Komisi V itu membidangi Infrastruktur, Transportasi, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Meteorologi, Klimatologi, Geofisika, Pencarian dan Pertolongan dengan Mitra Kerjanya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Pengembangan Wilayah Surabaya- Madura (BPWS).
Tidak heran kedatangan H. Ruslan M. Daud, SE itu dalam diskusinya hadir, Kadisnakertrans, Kalak BPBD, Kadis DPUPKP, Kadishub serta pihak terkait lainnya, yang menyampaikan beragam usulan dan pertanyaan kepada anggota DPR RI Komisi V dari FPKB tersebut.
Sementara Sekda Drs. Haili Yoga, M.Si menyampaikan kepada H. Ruslan M. Daud, SE lebih focus kepada masaalah konflik gajah liar dengan masyarakat di Kecamatan Pintu Rime Gayo disamping masalah-masalah lainnya.
“Akibat dari konflik kawan gajah liar dengan masyarakat khususnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo, sampai sekarang semakin meresahkan warga disana, Rumah banyak yang hancur, ratusan lahan perkebunan dan Pertanian rusak, bahkan ratusan kepala keluarga sudah mengungsi ke luar Aceh akibat peristiwa tersebut, secara keseluruhan masyarakat di Kecamatan Pintu Rime Gayo sangat trauma dengan peristiwa itu, kata Sekda kepada Anggota Komisi V itu.
Sekarang ini proses penghalauan gajah liar yang masuk ke kawasan permukiman warga hanya dilakukan dengan cara tradisosnal dengan menggunakan petasan dan kita juga sudah mengerahkan beberapa alat berat untuk membuat parit (Barrier), dan ini belum membuahkan hasil yang menggembirakan, jadi dalam kesempatan yang sangat berharga ini, kami dari pemerintah Kabupaten Bener Meriah Kepada Bapak H. Ruslan M. Daud, SE yang berasal dari Dapil Aceh II ini, agar bisa menjembatani dengan Komisi lain yang bersangkutan dengan masaalah ini, harap Seakda.
Sementara Anggota Komisi V DPR RI H. Ruslan M. Daud, SE seusai pertemuan itu kepada awak media menyampaikan, “Alhamdulillah apa yang kita dengar dan ini merupakan suatu Aspirasi dari masyarakat, yang sudah disampaikan oleh Bapak Sekda itu sangat menyedihkan”, kata H. Ruslan M. Daud, SE.
Sambungnya, apa yang kami dengar, apa yang kami saksikan lewat media-media, tentunya ini akan kami sampaikan kepada Tupoksi-Tupoksi yang mungkin berkaitan dengan Steakholder yang ada di pusat, sehingga masaalah ini dapat ditangani secara baik, secara menyeluruh, jelas anggota Komisi V DPR RI itu.
“Tentunya di Komisi V itu bukan Tupoksinya kita, tetapi kita selaku utusan dari pada masyarakat di Dapil Aceh II kami berkewajiban walaupun bukan Tupoksinya saya atau kami, tapi saya berjanji Insyaallah akan mendorong mitra-mitra terkait yang lain, apalgi di FPKB ada 58 orang yang tersebar di 11 Komisi tentunya ada Komisi yang membidangi apa yang di sampaikan oleh Bapak Sekda tadi”, ungkapnya.
“Saya Siap menjadi jembatan untuk masyarakat Kabupaten Bener Meriah secara khusus dan Aceh pada umumnya, apa yang bisa kita bantu kita bantu sesuai dengan Tupoksinya kita masing-masing”, tandas H. Ruslan.
“Intinya kata H. Ruslan M. Daud, SE, kita siap untuk membantu, mendorong teman-teman dipusat terkait masaalah konflik gajah dengan masyarakat di Bener Meriah, pokoknya saya siap menjadi jembatan tentang masaalah ini, tutup H. Ruslan M. Daud. SE.
Tampak hadir dalam pertemuan itu, Asisten II Abdul Muis, SE, MT, Kadis Keuangan, Ketua MPU Tgk. Almuzani, Pimpinan Dayah Anwar Sadat dan Sinardi, Tokoh Agama Tgk. Abdurrahman Lamno, Anggota DPRK Kasim, Sofyan dan Guntur Alamsyah serta tamu lainnya. (Pujo)
