Gajah Masuk Kampung Jalung, Warga Memasang Pamplet Sebagai Tanda Peringatan.

Media Advokasi.com Bener Meriah-Aceh. 
Segrombolan kawanan gajah liar berjumblah 13 ekor kembali beraksi 
dengan memasuki  pemukiman dan juga perkebunan Warga Dusun Jalung Sp-1. Kampung Blang Rakal Kecamatan Pintu Rime Gayo., Kabupaten Bener Meriah Pada sore kamis 16/01. Kemarin.  Juma'at. 17 Januari 2019.

Kawanan gajah liar yang berjumblah 13 ekor tersebut memakan berbagai tanaman milik warga, dan bukan hanya itu saja segrombolan Satwa berbadan besar ini seakan engan untuk meningalkan wilayah pemukiman warga transmigrasi jalung SP-1.
Berdasarkan informasi yang di himpun media ini melalui Nhoor Cholis salah seorang warga Dusun Jalung, Kawanan gajah liar tersebut sudah satu minggu lebih berada di perkebunan warga, iya juga menjelaskan sekawanan satwa berbadan besar tersebut akan keluar dari perkebunan pada sore hari dan akan masuk di pemukiman warga Dusun Jalung. 
,"Semua ada 13 ekor yang berada di perkebunan dekat jalan menuju Dusun jalung, dan hal ini tentunya sangat membahayakan bagi masyarakat jalung yang hendak pergi belanja di Desa Blang Rakal", tutur Nhoor Cholis. 

Lebih lanjut kata Nhoor Cholis, " bukan itu saja anak sekolah SMP dan SMA yang setiap harinya juga melintas di jalan ini kan tidak tertutup kemungkinan teprogok kawanan satwa liar tersebut,  terlebih bulan yang lalu juga telah terjadi salah seorang anak dari warga jalung tertabrak dengan gajah di jalan tersebut, masih untung tidak terjadi apa apa", Ungkpnya.

," jadi untuk mengantisipasi terjadi kejadian yang sama kami telah memasang Pamplet di pingir jalan lintas Bireuen Takengon tepat nya disimpang yang hendak menuju Dusun Jalung ini", tambahnya. 

Saat ditanya sudah berapa lama kawanan gajah liar tersebut berada di seputaran pemukiman warga," Sudah satu minggu lebih kawanan gajah liar berada di sini, dan kami selaku masyarakat Dusun jalung selama ini melakukan jaga malam",Jelas Nhoor Cholis. 

," Kami selaku masyarakat kecil cuma bisa berharap, adanaya penanganan serius dari Pemerintah, baik itu Derah maupun Provinsi, tentang masyalah gajah ini,  sebelum seluruh tanaman habis menjadi santapan empuk kawanan gajah liar ini,  mengingat hanya dari hasil perkebunan ini lah kami dapat membelanjai keluarga dan 
juga biaya sekolah anak-anak Kami", harap Nhoor Cholis. (Pujo) 

Popular Posts