DPRK Banda Aceh Dukung Penyelamatan Kawasan Taman Poteu Jeumaloy,

Media Advokasi.com Banda Aceh. 
DPRK Banda Aceh  menerima kunjungan Delegasi Darud Donya yang dipimpin oleh Cut Putri, Ketua Darud Donya, Jumat (10/1).

Rombongan Darud Donya diterima oleh Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Usman SE, dan Ketua  Komisi IV DPRK Banda Aceh Tati Mutia Asmara, juga turut hadir beberapa anggota DPRK.
Pertemuan membahas kondisi situs cagar budaya makam Sultan Sayed Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail atau yang dikenal dengan Taman Poteu Jeumaloy, yang kondisinya kini sangat memprihatinkan bahkan berada diambang kemusnahan.

Dalam pertemuan itu Cut Putri Ketua Darud Donya meminta dukungan dari DPRK untuk membantu mendukung Walikota Banda Aceh, agar Walikota Banda Aceh  berani menertibkan dan membebaskan kawasan Taman Poteu Jeumaloy.
Wakil Ketua DPRK beserta anggota DPRK menyambut baik kedatangan delegasi Darud Donya, dan menyatakan DPRK Banda Aceh mendukung penuh penyelamatan kawasan Taman Poteu Jeumaloy, apalagi tempat bersejarah tersebut adalah tempat bersemayamnya Sultan Sayed Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail beserta keluarganya, yang semuanya adalah  keturunan langsung Rasulullah SAW yang sangat berjasa dan wajib dihormati, serta harus diperjuangkan marwahnya.
Untuk itu DPRK berjanji akan aktif mendorong Walikota agar dapat segera bergerak menuntaskan permasalahan di kawasan Taman Poteu Jeumaloy sebagai lambang Kota Banda Aceh Gemilang.

Dalam kesempatan itu, dengan penuh semangat, para anggota DPRK yang hadir langsung menandatangani memorandum penyelamatan Taman Poteu Jeumaloy sebagai tanda dukungan.

Anggota DPRK yang menandatangani Memorandum diantaranya adalah: 
Tati Meutia Asmara, Ramza Harli, Tgk. H. Januar Hasan, dan Safni.
Selain itu, yang juga telah menandatangani memorandum sebelumnya adalah: Isnaini Husda, Sofyan Helmi dan Twk. Muhammad.

Memorandum ditujukan untuk PYM Wali Nanggroe Aceh, Gubernur Aceh, Pimpinan DPR Aceh, Walikota Banda Aceh, Pimpinan DPRK Banda Aceh, Tim Ahli Cagar Budaya(TACB) Kota Banda Aceh dan Balai Pestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh.
 
Memorandum berisi 4 (empat) point, yaitu meminta pihak-pihak yang berkompeten untuk:

1. Membersihkan dan menertibkan akses jalan menuju cagar budaya Makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir yang sekarang dipakai sebagai tempat berjualan Bakso.

2. Membebaskan kawasan cagar budaya Makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail dari bangunan-bangunan, dan mengembalikan kawasan situs cagar budaya tersebut seperti semula.

3. Memugar dan memulihkan kawasan cagar budaya Makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir sehingga kembali menjadi Taman Poteu Jeumaloy, sebagaimana aslinya di manuskrip.

4. Mengusulkan agar nama jalan utama di kawasan cagar budaya tersebut, menjadi nama : Jalan Sultan Jamalul Alam Badrul Munir.

Cut Putri Ketua Darud Donya berterima kasih atas dukungan DPRK Banda Aceh dan berharap dukungan ini dapat menggerakkan Walikota Banda Aceh, agar berani segera bertindak menertibkan dan membebaskan kawasan Taman Poteu Jeumaloy yang sangat besejarah.
Cut Putri berharap agar hal ini dapat segera terealisasi dengan baik.

"Karena sejarah adalah identitas bangsa, maka wajib kita perjuangkan bersama" tegas Cut Putri.(Tika) 

Popular Posts