Di Depan Masyarakat Aceh di Kuala Lumpur, Tu Sop Ingatkan Supaya Agama Menjadi Solusi Kehidupan
Media Advokasi.com Kuala Lumpur.
Masyarakat Aceh yang merantau ke Malaysia diingatkan untuk selalu meningkatkan pengetahuan agama apa pun profesinya. Ilmu Agama merupakan modal untuk membangun kebaikan dan kesuksesan dalam kehidupan dan akhirat. Karena agama adalah solusi dalam kehidupan. Hal itu disampaikan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop dalam pengajian umum di surau masyarakat Aceh, Chow Kit, Kuala Lumpur, Kamis, 30 Januari 2020, malam.
"Kita tahu bahwa Allah dengan perantaraan rasul mengirimkan agama kepada manusia sebagai pedoman dalam seluruh aspek kehidupan. Apa pun profesi manusia agama adalah solusi dalam berbagai masalah hidup," ujarnya.
Kehidupan di dunia ini harus menjadi ladang bagi amal bagi kehidupan abadi di akhirat. Karena, tanpa investasi akhirat, kehidupan dunia akan menjadi penyesalan selamanya. Oleh sebab itu, Tu Sop mengingatkan masyarakat Aceh yang ada di perantauan untuk menjadikan agama sebagai cara hidup.
"Kita yang mencari rezeki di sini harus tahu punya pengetahuan agama tentang halal haram. Bagi pedagang perlu punya pengetahuan tentang halal haram dalam perdagangan. Demikian juga halnya dengan profesi lain, agama sudah mengatur dengan komprehensif berbagai solusi dalam berbagai aktivitas," kata ketua umum HUDA itu.
Tu Sop juga mengingatkan bahaya satu kehidupan yang tidak diatur oleh agama. Kehidupan itu akan penuh masalah dan penyesalan abadi nantinya.
"Suatu ketika pasti kita memasuki fase kematian. Apabila kita mencari harta di dunia dengan cara haram, maka harta itu akan tinggal di dunia sementara dosanya kita bawa bersama dengan kematian. Alangkah ruginya kehidupan ini," pesannya.
Tu Sop berpesan supaya masyarakat Aceh meniru cara hidup masyarakat Aceh dulu. Dulu, untuk menyembelih seekor ayam saja, orang Aceh akan mencari tengku atau orang alim untuk menyembelihnya. Itu karena supaya penyembelihan itu halal. Hal menunjukkan bahwa orang Aceh dulu selalu memastikan makanan yang dikonsumsi tidak haram. Cara hidup inilah yang harus menjadi peradaban Aceh.
Dalam laporan panitia kegiatan pengajian di surau masyarakat Aceh disampaikan bahwa pengajian masyarakat Aceh di Chow Kit semakin rutin dilakukan[]
Laporan M Rizwan Haji Ali, Kuala Lumpur, Malaysia
