Deputi 4 Kemenko Pantau Progres Citarum Dan Alat Deteksi Limbah

Bandung, MA-Deputi 4 Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan budaya Kemenko Maritim, Dr Ir Safri Burhanudin, melakukan inspeksi langsung ke Citarum sektor 7 yang berada di Kampung Muara, Kelurahan Andir, Kec. Baleendah, Kabupaten Bandung.

Bersama Dansektor 7 Kolonel Kav Purwadi, rombongan langsung meninjau Kampung Muara, Kelurahan Andir, Kec.Baleendah, yang selalu menjadi langganan banjir apabila masuk musim penghujan serta Kampung Parunghalang dan bertatap muka dengan masyarakat setempat.

Safri memberikan apresiasi kepada semua pihak karena Program Citarum Harum yang saat ini sudah memasuki tahun ke-3, bisa berjalan dengan baik dan telah menghasilkan hasil yang cukup memuaskan.

"Apabila kita melihat bantaran Citarum dua tahun lalu, saat itu sangat viral berita orang bisa berjalan di atas tumpukan sampah dialiran sungai, sekarang kita lihat perubahan yang sangat luar biasa, bantaran sungai sudah berubah, ini berkat teman-teman yang bekerja terutama dari Kodam III/Siliwangi," katanya.

Menurut Safri, perubahan ini terjadi karena adanya keseriusan semua pihak, karena selama ini bahwa setiap kegiatan selalu dilakukan secara berkala, bisa tiga atau enam bulan sekali dan ternyata tidak bisa, karenanya pemulihan Citarum harus dilakukan secara terus menerus.

"Kita tidak akan bisa berhasil tanpa dukungan dari warga, saya melihat teman teman dari kampus juga banyak terlibat dalam pemulihan Citarum ini, kita akan dikatakan berhasil apabila masyarakat sendirilah yang menjadi motor penggerak," ucapnya.

Safri menyatakan, saat ini endapan sebagian sudah dilakukan pengerukan sehingga bisa mengurangi dampak banjir, meski dibeberapa titik masih terjadi banjir tetapi tidak seperti tahun lalu dimana genangan lama surutnya, sementara sekarang genangan cepat surutnya, bahkan ada beberapa wilayah yang biasanya menjadi langganan banjir, sekarang sudah tidak lagi banjir.

"Media kami harap terus bantu mengabarkan tentang progres Citarum, karena bukan hanya Citarum saja, untuk tahun ini ada 15 sungai besar di Indonesia yang akan kami dorong pemulihannya," ungkapnya.

Sementara terkait dengan alat deteksi kualitas air limbah Online yang terpasang di Desa Sukamukti, pihaknya bisa memantau, bisa mengidentifikasi industri mana yang mengeluarkan limbah baik siang maupun malam hari.

"Ketika parameter naik, teman teman satgas sigap menyikapi, jadi para pelaku industri jangan lagi bermain main, kita tidak akan bermain dengan cara lama, sekarang setia real time kita bisa tahu ada pencemaran atau tidak," tegasnya. (yon/Parno)

Popular Posts