Sejumlah Ulama Kharismatik Aceh Hadiri Walimatul Aqiqah Mukhtar Abdullah

Bireuen-Aceh. Media Advokasi.com
Sejumlah Ulama Kharismatik Aceh menghadiri acara Maulidur Rasul sekaligus khenduri turun tanah (Walimatul Aqiqah) anak dari salah satu pengusaha Aceh Malaysia Mukhtar Abdullah yang sudah dikenal kedermawanannya sebagai donatur dalam setiap event-event keagamaan di Aceh. 

Ulama-ulama tersebut mulai dari Abu Tumin, Abu Kuta Krueng, Ayah Caleu, Abu Mudi hingga Ulama lainnya seperti Aba Sayed, Abi Mudi, Waled Munir Kiran, Waled Ja'far, Abi Nas Jeunieb, Abiya Jeunieb serta sejumlah Ulama muda lainnya. Acara digelar pada Rabu, (11/12/2019) pagi di Gampong Calok Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen. Selain itu turut hadir pengurus Barisan Muda Ummat (BMU) pusat, pengurus Duta Bireuen Community (DBC), tokoh-tokoh cendikiawan muda Bireuen dari lintas ormas, para wartawan serta WPU Aceh-Malaysia. 
Walimatul aqiqah Riazurrahman merupakan putri ke-5 Mukhtar Abdullah pertama kali digelar di Aceh, sosok Mukhtar Abdullah yang rendah hati itu selalu memfasilitasi dan menampung para ulama Kharismatik Aceh maupun Ulama Nasional yang datang ke Negeri jiran. Pria yang biasa disebut Bang Tar ini selain menjamu dan selalu mendapingi, juga menanggung seluruh biaya para ulama Aceh selama berada di Malaysia, baik berupa fasilitas transportasi, rumah sakit, makan, penginapan maupun biaya lainya. 

Tak hanya itu, loyalitas kedermawanannya dibidang sosial patut diacungkan jempol, beliau tak pernah absen dalam membiayai dan mengadvokasi masyarakat Aceh dalam pemulangan jenazah dan Kekerasan majikan terhadap TKW Aceh. Ia juga termasuk donatur tetap BMU dalam membangun rumah layak huni. 
Mukhtar Abdullah seorang pengusaha Aceh yang bergerak dibidang perdagangan, ia membuka beberapa cabang usaha kedai runcit di sejumlah wilayah Malaysia, Mukhtar tergabung dalam Koperasi MASA Kuala Lumpur Berhad yang saat ini sedang menjajal impor ikan Aceh langsung ke Malaysia, hal yang paling fenomenal pada dirinya hingga saat ini masih berstatus warga negara Indonesia walaupun pernah ditawarkan untuk menjadi warga negara Malaysia, ia juga selalu memfasilitasi Dai-Dai Nasional di negeri jiran, seperti UAS, Buya Yahya, Idrus Ramli dan lainya. 

Kisah ini ditulis oleh Humas BMU Al Fadhal sebagai bentuk terima kasih dan apresiasi BMU kepada beliau yang telah menginfaqkan 50% hartanya kejalan Allah, ini dakwah sosial yang perlu dicontohkan oleh pengusaha Aceh lainnya dalam membantu dan menginfaqkan sedikit hartanya kepada jalan kebaikan. (*)

Popular Posts