Pagelaran Gayo Art Carnival di Laksanakan Asal Asalan, Aktivis Gayo Angkat Bicara

Aceh Tengah Media Advokasi.com
Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Cabang Aceh Tengah Rahmat Erik Aulia yang kerap di sapa erik dalam siaran persnya mengkritisi pelaksanaan event festival Danau Lut Tawar karena dianggap asal asalan. Minggu Tanggal 8/12/2019.

Menurut Erik selaku putra daerah event tersebut telah dilaksanakan bulan 12 desember tahun 2019 ini, tepatnya tanggal 8 Desember, menunjukkan bahwa Pemerintah Aceh bukan bermaksud membuat event tersebut sukses melainkan hanya sebatas menghabiskan anggaran semata.

Erik menyampaikan salah satu Event festival danau lut tawar, yang masuk dalam rangkaian kegiatan Gayo Art Carnival sudah terlaksana yang berlangsung selama 3 Jam lalu. 

Erik menguatkan Festival Danau Lut Tawar 2019 kembali digelar. Sesuai jadwal, kegiatan yang diprakarsai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Aceh Tengah. 

Festival yang mengusung tema “Aceh Glorious Heritage” ini akan berlangsung hingga 10 Desember  mendatang. Event yang dipusatkan di Lapangan Musara Alun, Takengon, ini akan menampilkan beragam atraksi untuk memberi hiburan kepada masyarakat di daerah berhawa sejuk tersebut.

Menurut Erik, kegiatan tersebut sangat mengganggu pengguna jalan, padahal kegiatan tersebut merupakan festival mengenalkan wisata dan budaya gayo.

" Apa hubungannya dengan Carnival dengan menutup jalan umum dengan festival danau lut tawar, yang ada malah mengganggu padahal kegiatan tersebut bisa dilaksanakan di Lapangan setdakab atau di Musara Alun " .Kata Erik

Kegiatan yang menghabiskan anggaran dana sekitar milyaran rupiah tersebut menurutnya tidak efektif dan hanya menghambur - hamburkan uang.F

Festival yang akan di buka tanggal 08 Desember 2019 oleh Plt. Gubernur Nova Iriansyah akan di meriahkan artis nasional dan lokal seperti orang hutan squad, Ervan Ceh Kul, Cakra khan, dan Virza.

"Festival Danau Lut Tawar tersebut hanya menghabiskan anggaran saja, ini acara apa konser lebih baik membersihkan danau dari pada membuat konser yang tidak ada manfaatnya untuk daerah". Kata Erik

Pro dan kontra masih terus dilayangkan oleh masyarakat terhadap event Festival Danau Lut Tawar yang dianggap hanya sebuah formalitas saja. Tuturnya(DP)red

Popular Posts