IMAPA mengajak semua Pihak menghargai Hak khusus dan terkhusus Aceh

Jakarta Media Advokasi.com
Ikatan mahasiswa Pemuda Aceh Jakarta (IMAPA) mengajak semua pihak menghargai Hak Khusus dan Terkhusus Aceh. Hal ini disampaikan pada acara diskusi publik dengan tema Ekonomi Dan politik Aceh di Jakarta, Rabu 4 Desember 2019.

Dalam momentum Milad deklarasi hari kemerdekaan aceh, IMAPA mengajak  semua pihak menghormati perjanjian damai serta menuntut pihak juru runding dan pihak eksekutif serta legeslatif Aceh untuk benar-benar menjalan amanah MoU secara keseluruhan , dimana pasca perdamaian Aceh mendapat tempat Khusus dan terkhusus dalam Republik  Indonesia mulai dari mempunyai hak menjalankan Undang-undang sendiri, memiliki Bendera ,Himne dan memilik hak mengelola Hasil mineral murni Aceh secara Khusus dan di naungi oleh lembaga khusus Aceh sampai proses pembagian hasil 70 30 yang sampai saat ini sama sekali belum jalan.

Dari kesemua butiran kesepakatan itu adalah janji politik bagi seluruh bangsa Aceh yang harus benar-benar ikhlas dijalan oleh kedua belah pihak yang telah membawa Aceh memadamkan niatnya menjadikan Aceh sebagai sebuah negara  yang berdaulat,

Perdamaian  yang tercapai bukan tanpa  alasan  yang jelas, aceh yang khusus dan terkhususlah yang mendasari terjadi perdamaian yang Abadi.

Dalam diskusi  yang dipandu langsung oleh  badrudin, mahasiswa Asal Aceh yang lagi menyelesaikan pendidikan S3 nya di jakarta dengan nara sumber diskusi oleh Fahmi Nuzula yang secara khusus  IMAPA undang untuk mengisi  diskusi ini  secara resmi, dalam  diskusi  30 pertanyaan  dilontarkan oleh  para  peserta yang  kesemua mereka  pengurus  besar Imapa  jakarta. Mulai persoalan  perpolitikan Aceh hingga gonjang ganjing  ekonomi  rakyat pasca tertangkap nya gubernur  Aceh  Irwandi yusuf turut menjadi pembahasan hangat mahasiswa. 

Ada beberapa  poin  penting  yang perlu  Imapa  pertegas  dalam  diskusi  ini ,  menuntut  pihak RI dan GAM menyelesaikan persoalan Aceh secara damai, mengingatkan operasi  intelinjen  di Aceh yang tidak menutup kemungkinan menjadi pemicu  pemecah belah  rakyat Aceh, IMAPA meminta pihak  lembaga fungsional Kekhususan  Aceh seperti  Wali nanggroe, KPA untuk selalu memantau peran eksekutif Aceh supaya  Undang- Undang  pemerintahan Aceh UUPA benar-benar berjalan, serta memanggil  eksekutif  Aceh Plt Gubernur Aceh untuk  membatal izin  tambang  Aceh  yang  proses  perizinannya  tanpa  melibatkan  hak  khusus Aceh dalam undang-undang Migas Aceh. 

Salah satu  presiden  mahasiswa  Di STEBANG pemuda Asal Gayo aceh yang  menjadi  satu  peserta dengan  tegas menolak  tambang linge dan miminta  pihak  pemerintahan Aceh benar-benar punya iktikat Baik menjalankan  Amanah MOU helsinki.

Arif  munandar sebagai ketua Imapa  jakarta  meminta  pihak legeslatif  asal Aceh untuk  memberikan  perhatian  khusus terhadap persatuan  mahasiswa pemuda Aceh  dijakarta  , kemungkinan diskusi  resmi  seperti iNi  akan  terus  dibuat  dan meminta partisipasi  pihak tokoh  aceh bahkan keinginan mahasiswa memiliki  Asrama  sendiripun  akan imapa  gagas dan mengharap  peran langsung  Anggota  legeslatif  mulai  dari DPRI hingga  DPD RI untuk  terlibat  secara langsung  dalam program   ini. (*)

Popular Posts