H. Said Sani Pimpin Upacara HUT Ke-48 Korpri Tahun 2019

Mediaadvokasi.com, Kabupaten Gayo Lues - Aceh 
Wakil Bupati Gayo Lues H.Said Sani  memimpin Upacara Dalam Rangka HUT ke-48 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2019 dengan tema : “ Berkarya, Melayani dan Menyatukan Bangsa” yang bertempat di halaman Kantor Bupati Gayo Lues, (Jumat 29/11/2019)


Upacara tersebut dihadiri oleh Sekda Gayo Lues H. Thalib, S. Sos, M.AP, Wakil Ketua 1 DPRK Gayo Lues H. Ibnu Hasym, S. Sos. MM, daj Forkopimda serta Para ASN Pemerintah Kabupaten Gayo Lues sebagai Peserta Upacara.

Wakil Bupati Gayo Lues H.Said Sani menyampaikan Amanat Presiden RI Ir Joko Widodo, saya ingin menyampaikan salam, sekaligus apresiasi khusus pada anggota KORPRI yang bertugas di pelosok-pelosok negeri, di pulau-pulau terdepan, di kawasan perbatasan, dan wilayah-wilayah terisolir. Mereka adalah  abdi negara yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, untuk memastikan negara hadir di seluruh penjuru tanah air. Terima kasih atas pengabdian yang saudara-saudara berikan kepada rakyat, bangsa, dan negara.

Saat ini, kita berada di dunia yang berubah dengan cepat, yang sangat  berbeda dengan dua puluh, tiga puluh, atau empat puluh tahun yang lalu. Revolusi Indutri jilid ke-4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi, tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan.  Di sisi lain, persaingan antarnegara juga semakin sengit untuk berebut teknologi, berebut pasar, dan memperebutkan talenta-talenta yang digunakan untuk memajukan negaranya. sebutnya dalam pidato.

Said Sani juga menyampaikan Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita tidak boleh takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru. Kecepatan, kreativitas, dan inovasi adalah kunci. Cara-cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan lagi.   Kita harus bisa lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

Karena itu, saya mengajak seluruh anggota KORPRI untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan. Tidak ada lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi kerja linier. Dan tidak ada lagi kerja rutinitas.  Birokrasi haru berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja cepat beradaptasi dengan perubahan, katanya.

Saya mengajak seluruh anggota KORPRI untuk terus menerus bergerak mencari terobosan, terus menerus melakukan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit, dan yang menyulitkan rakyat, harus kita pangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi.

Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata. Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan penerapan teknologi. Bahkan saya sudah minta eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga pengambil keputusan bisa lebih cepat.

Hal yang pahit harus kita lakukan. Karena di era persaingan antarnegara yang semakin sengit seperti saat ini, jika kita lambat, kita pasti tertinggal. Karena itu ukurannya  adalah bukan lebih baik dari sebelumnya, tapi lebih baik dari negara lain yang  menjadi saingan kita.

Saya juga sering mengingatkan bahwa kita harus mengurangi kegiatan seremonial yang sifatnya rutinitas dan lebih meningkatkan produktivitas serta berorientasi pada hasil. Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik, serta program-program pembangunan betul-betul terdelivered, dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan. Dengan kemajuan teknologi, cara kerja birokrasi juga harus berubah.

Inovasi teknologi harus bisa mempermudah, bukan mempersulit pekerjaan. Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah. Masalah saat ini harus kita selesaikan dengan smart shortcut yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih memberikan dampak yang luas.

Kita harus optimis menatap masa depan. Kita harus percaya diri menghadapi tantangan kompetisi global. Kita harus yakin menjadi salah satu Negara terkuat di dunia. Menjadi negara pemenang. Kuncinya adalah kita mau bersatu. Persatuan dan kesatuan adalah pengikat kita untuk menuju Indoneia maju. Tanpa persatuan, kemajemukan negara kita, tidak akan pernah menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan. Tanpa persatuan, kita akan menjadi negara yang lemah dan pecunang.

"Karena itu, saya mengajak kepada seluruh anggota KORPRI yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi garda terdepan dalam merajut persatuan, menjaga tali persaudaraan sebagai satu saudara se-bangsa dan se-tanah air. Kita harus ingat bahwa negara kita adalah negara besar. Negara dengan  17 ribu pulau, dengan agama, suku, budaya, dan bahasa daerah yang beragam.  Kita adalah negara yang ber-bhineka tunggal ika. Keberagaman ini adalah  kekuatan kita. Kemajemukan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan rawat bersama-sama," kata H. Said Sani, S. Pd membacakan sambutan. (Mahara).

Popular Posts