Bupati, Tantangan Buat Masyarakat Gayo Melestarikan Tari Saman

Mediaadvokasi.com, Kabupaten Gayo Lues - Aceh
Saat ini masyarakat Gayo Lues memiliki tantangan untuk melestarikan tari saman dan memperkuat penampilannya. Jangan sampai orang luar lebih menguasai gerakan tari saman ketimbang masyarakat asal saman itu sendiri.

“Apalagi saat ini banyak dari luar melakukan penelitian tentang tari saman, “ kata Bupati Gayo Lues H Muhammad Amru, ketika menutup Festival Budaya Saman dan Platform Indonesiana, Sabtu (23/11/2019) di pelataran Gedung Bale Musara Blangkejeren. 

Dikatakan Bupati, kegiatan festival budaya saman dan platform Indonesiana telah dua kali diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “ Saya harap kedepannya, festival ini dapat memberikan sumbangsih dengan cara menarik dan dapat menghadirkan wisatawan dari luar daerah,” sebut Bupati.

Selain itu, Bupati meminta agar Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersedia memberikan bantuan untuk membangun gedung Museum Saman dan Museum Bines di Kabupaten Gayo Lues.

Selanjutnya, direktur pelaksanaan kegiatan Festival Budaya Saman dan Platform Indonesiana, H.Thalib, S. Sos, MAP menambahkan, kegiatan Budaya Saman dan Platform Indonesiana sudah berjalan selama 2 tahun. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antar Pemerintah Daerah dan Kementrian RI dengan tujuan melestarikan nilai-nilai seni dan budaya dengan harapan  akan terus berkembang di Aceh dan Indonesia.

Sementara, Delegasi Dirjen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Neneng Trinangsih menerangkan, tujuan utama kegiatan Indonesiana untuk tata kelola kebudayaan disuatu daerah bisa dalam segi apapun. Ia menyebutkan sebelumnya dirinya beserta rombongan sudah menyaksikan ekosistem bejamu saman dibeberapa desa, dan ini merupakan suatu yang luar biasa.

"Pemerintah Kabupaten Gayo Lues harus memperbanyak menciptakan komunitas kebudayaan, dan peran pemerintah harus menjaga komunitas yang sudah ada,"tandasnya. (Mahara)

Popular Posts