Bupati Buka Pameran Dekranasda Gayo Lues 2019



Gayo Lues-Aceh Media Advokasi.com.
Bupati Gayo Lues H. M Amru membuka kegiatan Pameran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Gayo Lues dengan tema 'Melalui Pameran Dekranasda Mari Kita Tingkatkan Mutu Produk Unggulan dan Inovasi Kerajianan Khas Gayo Lues', Senin (4/11/19) di Taman Gedung Bale Musara Blangkejeren.

Kegiatan itu berlangsung selama dua hari (4-5 November 2019) yang diikuti oleh 11 kecamatan (Stand), yang mana setiap stand mempersembahkan keunggulan produknya masing-masing. Baik itu produk unggulan pertanian, makanan, kerajinan, maupun produk-produk industri (home industri).

Dihadiri oleh Bupati Gayo Lues H. M Amru, Wakil Bupati H. Said Sani, Sekdakab H. Thalib, S. Sos. M. Ap , Forkopimda, Para Asisten, para Staf Ahli, Ketua Dekranasda Hj. Hartati Amru,, Wakil ketua DPRK H. M Rauh, para Kepala SKPK, dan para Camat se-Kabupaten Gayo Lues.

Ketua Dekranasda Hj. Hartati Amru selaku ketua panitia dalam sambutannya mengatakan, kegiatan pameran Dekranasda ini diikuti oleh 11 kecamatan, yang menampilkan kreasi makanan dan kerajinan unggulan dari masing-masing kecamatan.

Industri kerajinan yang terdata di Dinas Perindustrian dan ESDM Kabupaten Gayo Lues menjadi pedoman utama dalam melaksanakan kegiatan di Dekranasda ini. Pengrajin yang tersebar di 11 kecamatan sudah dilakukan pembinaan, pelatihan dan penyuluhan, juga ijin legalitas produk yang dihasilkan.

"Kami berharap kedepan kerajinan ini dapat dipromosikan pemasaranya keluar daerah hingga mancanegara sebagai amanah dari visi Dekranasda yaitu 'Memakmurkan Pengrajin' ," kata Hj. Hartati Amru.

Tujuan kegiatan ini, kata Hj. Hartati Amru, adalah untuk menampilkan hasil produk-produk baik makanan maupun kerajinan yang selama ini telah dibina disetiap kecamatanya. Pembinaan ini dilakukan tentunya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

Sementara itu dalam arahannya Bupati menyampaikan, kegiatan pameran produk unggulan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat karena nantinya produk unggulan ini merupakan bahan produksi yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Produk unggulan ini sudah masuk ke kancah internasional seperti kerawang gayo.

Kalau kita tidak memperhatikan mutu, tidak menutup kemungkinan kita akan membeli kerawang gayo dari luar negeri. Kenapa, karena mutu produk lebih bagus. Akhirnya kerawang gayo dari Kabupaten Gayo Lues tinggal nama. Hal yang sama juga dengan pertanian kita seperti kopi, kopi gayo sudah ditanam di luar daerah.  Hati-hati nama kopi gayo juga menjadi milik luar daerah bila mutunya tidak lebih baik, jangan sampai ini terjadi.  Demikian juga dengan tari Saman, sekarang saja tari Saman dari Kabupaten Aceh Besar sudah bagus mutunya.

Bupati meminta kepada Dekranasda dan Dinas Perindustrian Gayo Lues untuk memperhatikan produk produk yang akan dihasilkan, buatlah kreasi, dan inovasi agar menarik daya beli konsumen.

Bupati mencontohkan, ketika dirinya pergi ke luar negeri, dia membeli produk teh mawar sebagai buah tangan. Teh mawar dikemas dengan tampilan mewah untuk menarik minat beli padahal isinya sama saja seperti di Indonesia, bahakan di daerah terpencilpun teh mawar ini ada dijual.

"Di era globalisasi ini merupakan tantangan bagi kita pelaku usaha kerajinan, semua serba bisa, hasil produk kita juga bisa dikuasai oleh orang lain. Harapan saya, pembinaan dilakukan oleh Dekranasda dan Dinas Perindustrian harus lebih intens. Jangan sampai lebih besar investasinya daripada hasilnya. Bimbing masyarakat pedesaan utk memproduksi dan memasarkan hasil sampai ke manca negara. Sehingga orang desa bisa menjadi wirausahawan yang menembus pasar dunia," kata H. M Amru. (Hendri).

Popular Posts