Bantah Ingin Maju Jadi Bakal Calon Wagub Sumbar, Fikri Haldi Fokus Besarkan Pergerakan Milenial Minang


Padang- Kontestasi Pilkada Sumatera Barat 2020 mendatang semakin seru, beredar famlet Fikri Haldi dengan taglane "Melawan Arus" bertuliskan Bakal Calon wakil Gubernur Sumatera Barat di media sosial seperti Facebook, Instagram dan Grup WhatsApp. (18/11/2020)

Menanggapi hal itu awak media mencoba konfirmasi pria yang kerap disapa Kuya Fikri tersebut terkait niat maju menjadi wakili gubernur pada 2020 mendatang.

Melalui via WhastApp Fikri Haldi mengungkapkan " Saya tak tahu menahu hal asal dari Famlet tersebut, mungkin itu kerjaan kawan-kawan aktivis seperjuangan dengan saya yang sering turun ke jalanan dengan saya, mungkin mereka mempunyai alasan tersendiri membuat famlet dengan taqline melawan arus dan menyebarkannya di media sosial sehingga menjadi viral",

"Untuk saat mana mungkin saya bisa menjadi calon wakil gubernur dan itu merupakan hal yang mustahil bagi saya,  sesuai revisi undang-undang nomor 10 tahun 2016 perubahan kedua, tentang Pemilihan Umum, batas usia calon bupati dan wakil bupati, serta gubernur dan wakil gubernur harus berusia minimal 25 tahun untuk calon bupati dan 30 tahun untuk calon gubernur saat mendaftar di KPU.

" Dan saya masih anak kemarin sore belum tahu banyak tentang politik, dan dari mana juga saya dapat modal untuk maju jadi wakil gubernur, ada ada saja ungkap beliau,

" Hari ini saya berserta beberapa teman-teman ke depan, akan fokus membesarkan Pergerakan Milenial Minang yang insya allah akan di deklarasikan pada awal Desember nanti, dan kita akan di dirikan juga di beberapa kota besar di indonesia,

Harapan besar, Pergerakan Milenial Minang hendaknya nanti dapat bersinergi bersama-sama untuk kemajuan pembangunan kemajuan pemuda Indonesia, terkhusus kalangan muda-mudi Minangkabau

Sehingga ungkap pria yang disapa Kuya Fikri ini nantinya, " sesuai dengan visi yang dibangun Pergerakan Milenial Minang bahwa komitmen menjaga dan mengisi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai konstitusional Pancasila dan UUD 1945 menjadi tanggung jawab bersama.

Beliau juga menyatakan bahwa mahasiswa-mahasiswi/pemuda-pemudi memiliki peran yang strategis dalam pembangunan daerah.

"Hal ini terlihat bagaimana mahasiswa/pemuda senantiasa menjadi katalisator transformasi kehidupan berbangsa dan bernegara,"

" PMM menegaskan kaum mahasiswa/pemuda hendaknya senantiasa tampil sebagai kekuatan pemersatu yang berspirit multikultural kenusantaraan di tengah situasi dan kondisi kehidupan kebangsaan yang hari ini sedang mengalami berbagai deviasi.

"Maka dari itu, kaum muda harus senantiasa menjadi garda terdepan dan benteng terakhir dari berbagai ancaman gerakan-gerakan yang bermisi di luar bingkai NKRI,"jelasnya.

" Kehadiran Pergerakan Milenial Minang merupakan bentuk nyata dari pada kontribusi pemuda untuk menjaga komitmen kebangsaan yang telah dibangun oleh para generasi pendahulu kita.

"Sebab itu, menjadi tanggung jawab bersama kita untuk berpartisipasi aktif dalam mengisi kemajuan pembangunan pemuda-pemudi Indonesia,"pungkasnya

" Dan untuk famlet yang beredar itu kita biarkan saja, dan beliau mengucapkan terimakasih suatu kebanggan juga bagi saya, meskipun itu mustahil bagi saya, tutup beiau.

Popular Posts