Bangkai Babi hanyut, Sekda Aceh Singkil Minta Masyarakat dan Aparat Kota Subulussalam lakukan Evakuasi.



foto: Sekda Aceh Singkil Drs.Azmi saat di wawancarai wartawan setempat, Jumat (15/11/2019).

Aceh Singkil Media Advokasi.com
Bangkai babi yang mengapung sejak kemarin diperkirakan dari beberapa peternakan babi di Sumatera Utara seperti di daerah Tigalingga, Kabupaten Tanah Karo dan daerah Sidikalang, Kabupaten Dairi yang melintasi Sungai Alas Kutacane.

Kemudian alirannya menuju Sungai Souraya Kota Subulusaalam hingga bermuara ke Sungai Rintis di Kabupaten Aceh Singkil.


Terkait bangkai babi yang hanyut ke perairan Sungai Singkil tersebut, Sekretaris Daerah kabupaten Aceh Singkil Drs.Azmi, Menghimbau kepada Masyarakat dan aparat desa Kota Subulussalam Supaya melakukan evakuasi terus dan jangan membiarkan masuk ke Perairan Aceh Singkil.


"Karena bangkai babi tersebut lebih dulu melintasi sungai Subulussalam, jadi diharapkan supaya masyarakat serta aparat keamanan yang tinggal dekat perairan tepi sungai Subulussalam agar tidak membiarkan bangkai babi tersebut masuk ke Singkil karena itu suatu pahala juga,"kata Drs.Azmi Sekretaris Daerah Aceh Singkil kepada wartawan, Jumat (15/11/2019).


Dan Drs.Azmi juga berharap kepada masyarakat Aceh Singkil terutama yang tinggal di daerah-daerah aliran sungai untuk sementara supaya dapat mewaspadai serta tidak mekomsumsi air sungai sebagai kebutuhan seperti memasak mencuci dan mandi, gunakanlah air yang seteril.


"Karena menurut pendapat Dinas Kesehatan air sungai yang di endapi bangkai babi tersebut untuk sementara jangan dikonsumsi air nya karena tidak baik untuk kesehatan.


Dan ditambah menurut pendapat dari MPU daerah atau wilayah air sungai yang sudah merubah warna, merubah rasa, serta merubah bau air, itu dinamakan najis Muklazah sehingga tidak boleh digunakan bersuci, bersuci saja tidak boleh apa lagi di konsumsi,"jelas Azmi


Sementara itu Iswani SP Kabid Peternakan dari Dinas Pertanian Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Aceh Singkil juga menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir tertular virus kolera. Ia juga berharap bagi yang tinggal dibantaran sungai agar tidak mengkonsumsi sementara air sungai karena dikhawatirkan airnya mengandung najis.

Ia juga menjelaskan virus kolera tidak dapat menular ke manusia karena perbedaan gen.

"Jadi Virus kolera hanya dapat menular antara babi dengan babi," kata Iswani.

Selain itu virus kolera juga tidak dapat menular pada binatang lain semisal ke ikan atau yang lainnya.

Sementara bangkai babi yang kondisinya sudah gembung dan membusuk, menurutnya tidak dapat diidentifikasi apakah mati karena virus kolera atau tidak.

"Kita akan koordinasi dengan Dinas Peternakan lintas Kabupaten, Dinas Peternakan dari Subulussalam terlebih dahulu kemudian ke Kabupaten lainnya,"ujar iswani

Selain itu pihak Dinas Pertanian Holtikultura dan Peternakan juga telah melakukan antisipasi terhadap warga Aceh Singkil di perbatasan Kecamatan Danau Paris yang memelihara babi agar tidak menerima babi dari luar daerah untuk dikonsumsi.

"Kami juga akan menyisir ke sungai mencari bangkai babi yang hanyut untuk selanjutnya di kubur," tambah Iswani. (Ahmad).

Popular Posts