Sekolah Desa Tertinggal Tapi Terasa Kota Nan Sehat dan Bersih


Mediaadvokasi.com Pidie Jaya-Aceh.
Sekolah Dasar Satu Atap yang terletak di ujung tenggara Kabupaten Pidie Jaya, berada di desa terpencil dan tertinggal, tapi memeliki kebersihan yang patut diapresiasikan. Terutama ruang kelas yang bersih dan rapi, layaknya sekolah di perkotaan.

Amatan media ini kala berkunjung ke sekolah tersebut menemani Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya yang membagikan Masker kepada murid-murid sekolah tersebut ketika cuaca udara Pidie Jaya diselimuti kabut asap (kiriman) pasca Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA) Riau beberapa hari yang lalu.

Sekolah Dasar Satu Atap Sarah Mane, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, dengan jumlah murid 67 orang dibimbing oleh 26 tenaga pendidik. 10 PNS, dan 16 tenaga honorer/ bhakti.

Namun yang menarik dari sisi sekolah tersebut, sekalipun terletak di desa terpencil namun memiliki kebersihan dan kerapian yang istimewa, hingga suasana belajar anak-anak lebih nyaman.

Saat masuk ke ruang kelas, seluruh murid melepaskan sepatu dan meletakkan di samping pintu ruang kelas, agar lantai keramik ruangan tidak berdebu.

Selain itu, bangku dan meja belajar juga berderet teratur, hingga nampak rapi dan indah. Hal ini tidak lepas dari bimbingan kepala sekolahnya, Riddami,  S.Pd yang setiap hari hadir ke sekolah meskipun harus menempuh jarak sampai 15 kilometer.

Menariknya lagi, sejak ia menjabat sebagai kepala sekolah, setiap hasil Ujian Akhir Nasional (UAN) sekolah ini tidak pernah ada muridnya yang tidak lulus, sekalipun tidak mendapat rangking utama di tingkat kabupaten, tapi bukanlah lulusan Juru Kunci.

Kepala Sekolah Dasar Negeri Satu Atap Sarah Mane yang diklarifikasi media ini mengatakan, bahwa sekolah mereka memang terletak di desa tertinggal (terpencil), tapi murid-muridnya jangan pernah ada sebutan murid tertinggal, tapi harus seiring dengan murid-murid di sekolah perkotaan.

"Biarlah sekolah kita terletak di desa tertinggal, tapi murid-muridnya jangan sampai jadi murid yang tertinggal. Dan, untuk mempertahankan semua ini tentu tidak lepas dari kebijakan dan kerja keras para dewan guru yang mengajar di sini, serta pengwasan dan perhatian wali murid dan warga di desa ini," ucap Riddami.

"Untuk bersaing dengan sekolah-sekolah kota, memang dibutuhkan kerja keras (ekstra) kita semua. Dewan guru, wali murid dan komite sekolah adalah pelaku (peran) utama dalam menentukan keberhasilan dan keindahan sekolah ini. Dan apa yang telah dilaksanakan para pendidik selama ini,  di sekolah ini, saya sangat menghargainya. Dan saya berharap kedepannya, kita bisa lebih meningkatkan lagi, terutama kebersihan dan keindahan halaman dan pekarangan. Intinya, masyarakat setempat juga harus berperan dalam menjaga, terutama kebersihan sekeling sekolah, sehingga lingkungan sekolah lebih bersih," pungkasnya.(Ismed) 

Popular Posts