Neraca Perdagangan Jawa Barat Masih Surplus

Bandung, MA– Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat menyebutkan ekspor Jawa Barat Agustus 2019 mencapai USD 2,72 milyar, turun 6,48 persen dibanding Juli 2019. Ekspor tersebut membuat neraca perdagangan Jawa Barat mengalami surplus.

Ekspor Non Migas Agustus 2019 mencapai USD 2,69 milyar, turun 7,08 persen dibanding bulan lalu. Sedangkan ekspor Migas naik 96,62 persen dari USD 17,03 juta menjadi USD 33,49 juta.

Secara year-on-year ekspor Non Migas turun 3,88 persen, total ekspor juga turun sebesar 3,28 persen. Ekspor Migas (y-o-y) naik 92,79 persen dibanding Agustus 2018.

Nilai ekspor 10 golongan barang utama Agustus 2019 dibanding bulan sebelumnya, hampir seluruhnya mengalami penurunan dengan kisaran 1 hingga 18 persen. Kenaikan paling besar terjadi pada golongan barang Serat Stafel Buatan yang naik 18,70 persen. Hanya satu golongan yang mengalami kenaikan yaitu golongan Kertas / Karton yang naik 0,05 persen.

Pangsa pasar ekspor Non Migas Jawa Barat Agustus 2019 masih didominasi Amerika Serikat, Jepang dan Thailand masing-masing senilai USD 498,78 juta, USD 262,44 juta dan USD 220,67 juta dengan peranan ketiganya mencapai 36,54 persen.

Secara kumulatif y-o-y, ekspor ke negara tujuan utama mayoritas mengalami penurunan dengan agregat sebesar 1,57 persen, kecuali ekspor ke Amerika Serikat, Singapura, dan Thailand.

“Nilai neraca perdagangan luar negeri Jawa Barat Agustus 2019 surplus USD 1,81 milyar, dengan demikian kumulatif Januari- Agustus 2019 surplus USD 12,79 milyar,” ujar Kepala BPS Jawa Barat Dody Herlando, Selasa (5/10).(yon/Jo)

Popular Posts