Isu Kopi Gayo Berpestisida Upaya Melumpuhkan Ekonomi Datiga Aceh.



Mediaadvokasi.com, Kabupaten Gayo Lues - Aceh.
Maraknya isu Kopi Arabika  berpestisida dinilai salah satu upaya melumpuhkan ekonomi Datiga (Dataran Tingga Gayo Alas  ) Aceh. Isu ini beradampak pada turunnya harga kopi Arabika asal Gayo yang menekan pertumbuhan ekonomi masyarakat petani kopi didataran tinggi Gayo. Akibat dari persaingan dagang berdampak pada hancurnya ekonomi petani kopi gayo.

Bila ada kopi arabika tercemar pestisida diduga adalah kopi oplosan dari daerah lain. Oleh karena itu diharapkan kepada pedagang kopi dan  para importir agar tidak bermain dengan mengoplos kopi dari luar yang lebih murah kepada kopi Gayo yang sudah memilki Bren tersendiri.

Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru pada Jumat (11/10/19) membantah hal tersebut, selama dua tahun belakangan ini petani kopi gayo mendapat binaan dan bimbingan dari Dinas Pertanian dan Usaid Lestari. Sekaligus memastikan kopi arabika asal Pantan Cuaca tidak tercemar pestisida karena dikelola dengan sistem organik untuk meningkatkan produksi. Bupati H. Amru meminta kepada pihak terkait untuk peneliti dan melakukan uji lab kopi Pantan, agar tidak menjadi isu yang menghancurkan harga kopi dunia.

Herman, salah satu petani kopi Pantan Cuaca mengatakan sudah dua tahun petani tidak lagi menggunakan pestisida dalam melakukkan perawatan  kebun kopi. Para petani kopi di Pantan Cuaca mengikuti arahan dan bimbinganm dari Lestari cara mengelolah kopi dengan secara organik. Meskipun dengan oraganik tetapi hasil produksi tidak mengalami penurunan. Karena didukung oleh lahan yang subur dengan unsur hara yang lengkap.

Sepengetahuannya, petani kopi di Pantan Cuaca sejak awal tanam kopi di tahun 90-han tidak pernah menggunakan obat-obatan dan pupuk kimia sampai saat ini. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan hasil produksi, kopi Pantan memiliki berat yang lebih dari kopi asal daerah lainya. Dan cita rasa yang berbeda, bahkan hasil penelitian Kementerian Pertanian menyebutkan kopi Pantan Cuaca berkualitas terbaik dari kopi lainya.   

Sementara itu Sahudi, dari Yayasan  Ifrosula Usaid Lestari menyebutkan dari pantuannya selama melakukan pembinaan  petani kopi di daerah Pantan cuaca. Secara umum produksi kopi dikelola masih menggunakan cara organik. Tampa pupuk dan obat-obatan kimia. Pihaknya sudah melakukan pembinaan lebih dari dua tahun di Pantan Cuaca. Petani di bina mulai pembuatan pupuk organik dan pada proses pembibitan penanaman dan perwatan sampai pemasaran. Kopi pantan cuaca bersih dari obat-obatan kimia. (Mahara)

Popular Posts