Warga Minta Ambulace Standby di Puskesmas Sampai Malam Hari


Mediaadvokasi.com Pidie Jaya-Aceh.

Masyarakat Blangkuta, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya, khususnya yang berada di kemukiman Blangkuta meminta supaya kepala Puskesmas Blangkuta, tidak membawa pulang mobil ambulance puskesmas tersebut ke rumahnya di Ulee Gle, tetapi standby di puskesmas tersebut maksimal sampai jam 8 malam. Hal itu diutarakan masyarakat melalui Muhammad, Kaur Pemerintahan gampong Blangkuta, kepada media Advokasi.com Selasa, 17/09/2019.

Menurut Muhammad, selama ini masyarakat sering mengeluh tatkala ada warga yang sakit di sore atau malam hari, karena tidak ada ambulace, dan terpaksa orang sakit dibawa dengan becak ke rumah sakit.

"Seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu, ada warga Gampong Alue Sane, Kecamatan Bandar Dua, yang sakit di malam hari, pihak keluarga harus mencari becak sebagai alat transportasi untuk membawa keluarganya yang sakit ke RSUD," jelas Muhammad.

Dikatakan Muhammad, andai ambulace ada di puskesmas, maka masyarakat bisa menggunakan ambulance, tentu proses penanganan warga yang sakit tidak terlalu lama akibat tidak ada alat transportasi. Untuk itu ia berharap dan memohon agar pihak terkait bisa menitipkan ambulance di puskesmas.

Sementara, Kepala Puskesmas Blangkuta, A. Majid Usman yang dikonfirmasi Media Advokasi.com di kantornya mengatakan, bahwa status puskesmas Blangkuta hanya puskesmas kemukiman, jadi fasilitasnya masih banyak kekurangan, seperti tidak adanya rawat inap dan UGD. Serta batas pelayanan pasien oleh tenaga medis di puskesmas hanya sampai jam 14.00 WIB, setelah itu seluruh pegawai akan pulang ke rumahnya masing-masing.

Terkait ambulance yang tidak distandby pada puskesmas semata-mata karena tidak ada ambulace resmi dan sopir. Demi menjaga keamanan mobil ambulace puskesmas maka ia bawa pulang ke rumahnya.

"Meskipun demikian, pihaknya telah menempelkan nomor darurat ambulance dan PCS 119, agar masyarakat yang sakit dimalam hari bisa menghubungi nomor tersebut," jelas A. Majid.

A. Majid juga menegaskan, andai sopir yang menangani ambulance, maka ia akan menitipkan ambulance tersebut pada sopir.

"Dan jika ada sopir, yang menangani ambulace mulai jam 14.00 sampai jam 21.00 WIB, maka saya akan titipkan ambulance ini di puskesmas. Tentu saja sopir itu juga buruh honor. Tapi yang bayar honor itu siapa?" A. Majid mempertanyakan.

Namun begitu, ia akan mencoba menyampaikan saran ini kepada pihak dinas, siapa tahu ada solusinya.

"Untuk itu, saya akan mencoba membicarakan hal ini dengan atasan kami di Dinas Kesehatan, mungkin akan ada jalan keluar, demi kenyamanan masyarakat dan juga keamanan ambulance itu sendiri. Sebab, walaupun ambulance itu milik pemerintah, tentu saya juga dituntut untuk menjaga keamanan mobil itu juga," pungkas A. Majid.(Ismed)

Popular Posts