Saat Petani Butuh CV. SAUDARA KEMBAR Tak Tebus Pupuk Subsidi 52 Ton Untuk Jatah Tiga Kecamatan Di Agara.


Photo: Asbi, SE Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara.

Mediaadvokasi.com Aceh Tenggara,
Dalam Rangka Memenuhi Kekurangan Kuota Jatah Pupuk Urea Subsidi Aceh Tenggara Tahun 2019, Dinas Pertanian Ajukan Penambahan 500 Ton dan 1200 Ton, Sementara, CV. Saudara Kembar Distributor Untuk Tiga Kecamatan, Tidak Menebus, 52 Ton Dengan Alasan Tidak Logis.

Dengan segala upaya yang dilakukan Dinas Pertanian , untuk memenuhi  kekurangan kebutuhan pupuk urea bersubsidi, yang dikurangi pemerintah pusat secara menyeluruh, hal tersebut disampaikan Asbi, SE Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara, pada Media Advokasi Kamis (13/9) diruang kerjanya menjelaskan, untuk menutupi kekurangan pupuk subsidi pihaknya telah mengajukan penambahan dua kali, pertama 500 ton dan telah terealisasi akhir bulan agustus kemaren, 
dan penambahan kedua sebanyak 1200 ton dalam waktu dekat ini sudah dapat direalisasikan oleh pihak distributor.

Disamping penambahan untuk jatah bulan November dan Desember dilakukan penggeseran pendistribusiannya oleh distributor pada bulan Agustus, untuk mengantisipasi kebutuhan pupuk petani, oleh beberapa distributor telah merealisasikan, namun Distributor pupuk , CV. Saudara Kembar, tidak menebus pupuk pergeseran jatah bulan November 

sebanyak, 25 ton dan Desember sebanyak 27 ton dengan total 52 ton, pada bulan Agustus, ini untuk jatah kecamatan badar, ketambe dan tanoh alas, dengan alasan tidak logis,  padahal pada saat itu petani sangat membutuhkan urea subsidi,  sedangkan  rekomendasi penebusan pupuk pergeseran waktu tersebut sudah disiapkan dinas pertanian, pihak distributor tinggal menebus.

Kadis pertanian membenarkan alasan distributor CV. Saudara Kembar, pada dinas pertanian tidak menebus pupuk subsidi penggeseran dari bulan November dan Desember pada bulan Agustus tersebut untuk mengantisipasi kekurangan pupuk di bulan November dan Desember nantinya, karena kalo ditebus sekarang, jatah pupuk untuk dua bulan terakhir nanti nol alias nihil.

Kadis tambahkan, kita sudah prediksikan kebutuhan puncak pupuk oleh petani mulai bulan agustus sampai oktober, karena pada saat itu kebanyakan petani padi dan jagung mulai tanam bulan agustus dan membutuhkan pupuk pertama dan pupuk kedua pada bulan agustus dan awal oktober, untuk tanaman padi dan jagung, sedangkan Desember musim panen jadi kurang membutuhkan pupuk, ujarnya.(IZ)

Popular Posts