Polsek Ulim Bersama MRI/ ATC Bantu Keluarga Miskin Pidie Jaya


Penyerahan bantuan uang tunai kepada keluarga penderita jantung bocor

Mediaadvokasi.com Pidie Jaya-Aceh.
Video penyerahan Bantuan kepada keluarga Saifuddin, warga miskin Bidok
dan wawancara dengan angota MRI/ATC

Kepala Seksi Umum (KASIUM) Polisi Sektor (Polsek) Kecamatan Ulim bekerjasa dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) LSM Aksi Tanggap Darurat (ATC) dan Bansos cabang Pidie Jaya serahkan bantuan tunai kepada tiga keluarga miskin Pidie Jaya, Kamis dan Jumat 26-27/09/2019.

Untuk proses penyerahan bantuan dipercayakan kepada Jonni Rahmat selaku anggota polisi yang menjabat sebagai Kepala Seksi Umum di Polsek Ulim, sedangkan dana sumbangan bersumber dari sumbangan para hamba Allah (dermawan) yang menyalur sedikit isi dompetnya lewat MRI, Bansos Pijay dan Polsek Ulim.

Pada hari Jumat 27/9/2019 Kasium Polsek Ulim serta LSM MRI/ ATC menyumbang sembako kepada keluarga miskin gampong Jeulanga Barat Kecamatan Bandar Dua, yang diantar langsung ke rumah Muhammad di Jeulanga. Sedangkan kemarin (26/9-red) pihaknya juga telah mengantarkan bantuan berupa uang tunai kepada keluarga anak penderita jantung bocor di desa Dayah Baroh Kecamatan Ulim, dan bantuan sembako beserta uang tunai kepada keluarga miskin (Saifuddin) di gampong Bidok.

Kepala Seksi Umum Polsek Ulim Jonni Rahmat, selaku pimpinan kegiatan yang bergerak dibidang sosial tersebut, didampingi koordinaror MRI/ATC, Imam, saat menyerahkan bantuan sembak dan uang tunai kepada Saifuddin selaku keluarga miskin di Desa Bidok, hampir tidak bisa membendungkan tetesan air mata melihat masih ada warga Pidie Jaya yang tidur di atas tanah beralaskan tikar.

Warga miskin bidok ini adalah pasangan suami istri Saifuddin dan Ernawati yang telah menetap di gampong tersebut selama satu tahun, merupakan pindahan dari desa Blang Chari.

Dari beberapa keluarga miskin yang ditemuinya, keluarga ini memang sangat miskin dan sangat memprihatinkan. Dengan kondisi rumah gubuk berukuran 4X6 meter berlantai tanah. Bahkan memasakpun ia masih menggunakan kayu bakar, karena belum mampu membeli tabung gas.

Keluarga yang memiliki 4 orang anak yang semuanya masih bersekolah, namun tidur di atas lantai tanah beralas tikar. Jika hujan deras, mereka tidak bisa tidur karena masuk air sampai ke kamarnya, karena tidak memiliki ranjang tempat tidur.

Jonni dan Imam serta anggota MRI/ATC hampir meneteskan air mata saat melihat kondisi kamar tidur yang beralas tikar di atas tanah dan kondisi rumah. 

Ternyata masih banyakvwarga kita di Pidie Jaya yang hidup memprihatinkan dengan kondisi tempat tinggal yang belum layak huni. Untuk itulah, LSM ini bersama masyarakat kita akan terus galang sumbangan dari para dermawan, untuk saling berbagi. Dengan sedikit bantuan yang kita berikan, sudah meringankan beban yang dialami saudara kita di Pijay yang memang tengah membutuhkan. (Ismed)


   

Popular Posts