Disporapar Pijay Akan Rangkul Dinas Lain Untuk Ikut Ciptakan PAD Kabupaten


Mediaadvokasi.com Pidie Jaya.
Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Pidie Jaya akan membangun komunikasi dengan sektor (dinas) lain untuk ikut menangani sarana dan prasarana Pariwisata di Pijay, agar pemerinrah setempat bisa memanfaatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten melalui Dinas tersebut. Hal itu diungkapkan Pihak Disporapar Pijay kepada Advokasi.com, Senin 10/09/2019.
Pantai Wisata Pidie Jaya

Kepala Disporapar Pijay, Agussalim melalui Kelala Bidang (Kabid) Pariwisata Moh. Iqbal, SKM, M.Kes, yang akrab dipanggil Iqbal mengatakan selama ini DISPORAPAR memang terkesan mandul dalam membawa PAD ke pemkab, dikarenakan Dinas tersebut hanya baru bisa membangun secara perlahan dan belum bisa mengelola berbagai sarana pariwisata secara maksimal. Semuanya terasa masih semraut dan amburadul.

Untuk menangani persoalan ini, Iqbal akan mengajak pihak-pihak lain yang terkait dalam mengelola tempat pariwisata.

Sebagai contoh, Dinas Pariwisata sedang membangun Balai Tempat Istirahat di Pantai Wisata Tringgadeng dengan anggaran satu milyar lebih yang dialokasikan ke 40 unit lebih bangunan Balai Peristirahatan.

Maka ia akan mengajak kerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Dinas Lingkungan Hidup (DLH), karena kedua dinas tersebut akan bisa memanfaatkan lokasi pariwisata untuk mendapatkan PAD.

"Umapanya, pihak Dinas Perdagangan bisa membangun kios yang akan disewakan kepada masyarakat sebagai kantin. Dimana hasil sewa tersebut menjadi salah satu PAD kabupaten. Dan Dinas Lingkungan Hidup juga bisa menangani persoalan sampah di lokasi tersebut dengan membuat kontrak bulanan atau mingguan dengan pemilik kios atau kantin," jelas Iqbal.

Lebih lanjut dikatakan Iqbal, bahwa jika kita melihat dengan kaca mata biasa, bahwa PAD yang didapatkkan di sana adalah Disperidagkop dan DLH saja, sedangkan Disporapar sama sekali tidak bisa memungut apa-apa, disamping qanun untuk itu juga belum ada.

"Jadi kita tidak ada PAD nya. Padahal kedua dinas terkait adalah mengambil PAD di lingkungan kita," jelas Iqbal sambil tertawa.

Untuk itu, ia berharap kedua dinas terkait akan bisa bekerjasama dalam hal mengelola tempat pariwisata ini dengan maksimal, agar PAD di kabupaten Pidie Jaya bertambah.

"Sebenarnya, berbicara PAD, di tingkat Nasional saja, Kementrian Pariwisata adalah pembawa Devisa Negara nomor 2 setelah Pertambangan Minyak dan Gas. Artinya Pariwisata juga salah satu, objek pendapatan negara terbesar di tingkat Nasional. Walau di kabupaten kita ini sama sekali tidak ada. Namun itulah yang tengah saya pacu agar pariwisata harus ada PAD nya," pungkas Magister Kesehatan ini.(Ismed)

Popular Posts