Status Gunung Tangkuban Perahu Waspada, Imbau Warga Tidak Panik

Bandung, MA- Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengimbau warga Kota Bandung untuk tenang dan tidak panik terkait peningkatan status aktivitas Gunung Tangukubanparahu. Namun ia meminta kepada warga untuk tetap waspada.

"Bencana itu bisa datang kapan saja. Oleh sebab itu, kewaspadaan harus diutamakan," ujar pria yang akrab disapa Kang Yana ini.

Imbauan Kang Yana menyusul peningkatan status aktivitas Gunung Tangkubanparahu oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dari level I (Normal) menjadi level II (Waspada). Peningkatan status ini terhitung sejak Jumat (2/8/2019), pukul 08.00 WIB.

Kang Yana meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. Pada situasi bencana ini, masyarakat harus terus memperbaharui informasi yang bersumber dari lembaga resmi.

"Pemerintah pasti meng-update info terkini, sehingga masyarakat tak perlu panik. Ikuti arahan dan informasi dari Pemerintah, jangan percaya hoaks," pesannya.

Sementara itu, Kepala PVMBG, Kasbani di kantornya di Jln. Diponegoro, Bandung, Jumat (2/8/2019), membenarkan bahwa Gunung Tangkubanparahu kembali mengalami erupsi pada Kamis (1/8/2019), pukul 20.46 WIB.

"Benar, terjadi erupsi disertai beberapa erupsi susulan lainnya (namun tidak terlalu besar, red) pada 1 Agustus pukul 20.46 WIB," ujar Kasbani.

Erupsi pada Kamis (1/8/2019) dengan tinggi 180 meter dari dasar kawah Gunung Tangkubanparahu. Kolom abu teramati berwarna kelabu condong ke arah utara dan timur laut.

Pada Jumat (2/8/2019), pukul 00.43 WIB, kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu tidak teramati. Pada hari yang sama, kembali terjadi erupsi susulan pada pukul 01.45 WIB, 03.57 WIB, dan 04.06 WIB. Tinggi kolom abu pada erupsi susulan tersebut dikabarkan tidak melampaui tinggi kolom abu pada erupsi pertama.

"Dari analisis kami status aktivitasnya (Gunung Tangkuban Parahu, red) dinaikkan menjadi waspada dengan ancaman 1,5 kilometer dari pusat kawah," papar Kasbani.

Menurut Kasbani, selama berada diluar radius 1,5 kilometer dari kawah aktif, maka masyarakat tidak perlu was-was. "Diluar radius 1,5 kilometer itu, selebihnya aman," ujarnya.

Kasbani menyebutkan, sampai saat ini belum ada proses evakuasi yang diperlukan karena jarak pusat lereng ke pemukiman warga berkisar 5 kilometer.

"Aktivitas warga masih berlangsung seperti biasa. Yang terkendala hanya kawasan wisatanya saja. Seperti pendaki, itu dilarang naik. Namun seperti hotel-hotel, area wisata di Lembang atau Bandung itu masih bisa beroperasi normal. Para wisatawan bisa memilih banyak opsi wisata di wilayah lain," paparnya.

Ia juga menginformasikan, masyarakat saat ini bisa mengakses pembaruan informasi terkait aktivitas Gunung Tangkubanparahu di situs website magma.vsi.esdm.go.id atau mengunduh aplikasi Magma Indonesia di ponsel. Informasi terkait aktivitas Gunung Tangkubanparahu diperbarui secara berangsur dalam waktu maksimum 6 jam sekali.(yon/hkb)

Popular Posts