Mahfud MD di Tuding Sebarkan Ujaran Kebencian dan SARA

Jakarta,MA- Inisiator sekaligus formateur Pemuda Mahasiswa Timur Tengah Indonesia menyayangkan pernyataan anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD yang mengatakan ada orang Arab datang ke Indonesia membawa uang dan membentuk sejumlah pesantren di untuk menyebarkan paham radikal.

"Kami kira pak Mahfud MD merupakan tokoh bangsa, namun ternyata keliru, pak Mahfud seharusnya tidak memakai etnis (Orang Arab) dalam menyebutkan dugaannya, karena akan menyebabkan generalisasi opini dan akan membuat saling curiga sesama anak bangsa," Ujar Yaser Bin Hatim di Jakarta, Senin (19/8).

Yaser yang juga merupakan ketua SEMMI Jakarta Raya selanjutnya meminta Mahfud MD untuk membuat klarifikasi dan menyebutkan orang yang diduganya telah membawa virus radikalisme dengan membuat pondok pesantren.

"Jika valid informasi dan bukti yang pak Mahfud punya seharusnya pak Mahfud bisa melaporkannya kepada pihak kepolisian ketimbang memojokan suatu etnis tertentu di Indonesia. Kami memang keturunan Timur Tengah tapi kami ini cinta NKRI dan Pancasila sebagai ideologinya," tambahnya.

Yaser mengungkapkan jika informasi yang di lontarkan Mahfud MD benar terbukti, seharusnya Badan Intelejen Negara (BIN) akan lebih mengetahuinya terlebih dahulu dan polisi sudah menangkap terduga pembawa paham radikalisme dengan membentuk pondok pesantren di Indonesia.

"Tidak mungkin BIN tidak mengetahui, terlebih orang yang diduga pak Mahfud juga membawa jutaan dolar dari luar negeri, polisi sudah pasti menangkapnya, kami lebih percaya lembaga negara seperti polisi dan BIN dalam hal ini dari pada pak Mahfud," ungkapnya.

Pria keturunan Timur Tengah ini meminta Mahfud MD untuk meminta maaf kepada bangsa Arab yang tersakiti hatinya akibat steetmen yang di buat oleh mantan ketua Mahkamah Konstitusi.

"Kami minta pak Mahfud untuk meminta maaf secara terbuka atas SARA kepada etnis Arab karena telah melakukan ujaran kebencian dan menyakiti hati kami atau kami akan laporkan bapak atas hoax dan ujaran kebencian kepada etnis Arab kepada polri," tutupnya.(fh)

Popular Posts