BPBD Gelar Simulasi Pengurangan Resiko Bencana di SMA 1 Pidie Jaya


Mediaadvokasi.com Pidie Jaya-Aceh.

Video Simulasi Pengurangan Resiko Bencana (BPBD Pijay).

Pasca mushibah gempa bumi 2016 yang sempat memporak-porandakan bumi Pidie Jaya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, menggelar simulasi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang kesekian kalinya. Untuk kali ini BPBD mengambil lokasi simulasi di gedung kompleks SMA N 1 Pidie Jaya, Kamis, 01/08/2019.

Acara simulasi yang dibuka Bupati Pidie Jaya H. Aiyub Abbas yang diwakili oleh Asisten II dan dihadiri oleh para asisten bupati, pejabat Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten (SKPK), Majelis Permusyaratan Ulama, Ormas, LSM, Para koramil, polsek, camat, mahasiswa, Forum Keuchik, insan pers dan masyarakat.

Dalam membacakan Sambutan , bupati Pijay Asisten II Pijay, menyampaikan dengan silmulasi tersebut akan mengingatkan masyarakat agar disaat bencana datang secara tiba-tiba tidak akan merasa panik. Tapi berusaha menghindari dan menyelamatkan diri dalam kondisi yang memang sangat darurat.

"Mushibah datang memang tiba-tiba, tapi kita harus menghindari dan berusaha keluar dari rumah atau ruangan dan berada di lapangan terbuka dan aman," kata Asisten II

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya, M.Nasir, S.Pd dalam sambutannya mengatakan mushibah itu memang khendak Allah yang datang secara tiba-tiba, tapi sebagai manusia juga dituntut untuk berusaha menyelamatkan diri.

"Bencana yang datang memang tidak pernah ada sms pemberitahuan, ia bisa datang kapan saja tanpa kenal waktu, siang ataupun malam. Namun kita sebagai manusia perlu berusaha menyelamatkan diri untuk keselamatan, minimal berusaha mengurangi resiko dari bencana tersebut. Umpamanya, bencana gempa bumi, maka hal utama yang harus dilakukan adalah melindungi kepala dari jatuhnya benda keras, lalu berusaha keluar dari ruangan dan berada di tempat terbuka yang jauh dari pepohonan atau tiang listrik dan lain-lain," jelas M.Nasir.

Lebih lanjut Kabib Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pijay, Drs. Ismail Ibrahim menjelasakan dengan simulasi yang digelar di SMA N 1 Pidie Jaya, akan menambah pengetahuan masyarakat dalam mengantisipasi ataupun mengurangi resiko yang harus dihadapi.

"Pidie Jaya yang berada di pesisir perairan, memang telah menjadi trauma dengan gempa 2016, namun perlu digarisbawahi bahwa setiap mushibah ada hikmahnya. Namun dalam menghadapi bencana yang datang secara refleks, maka kita perlu mengetahui apa yang harus kita lakukan agar tidak merasa panik, terutama dalam menyelamatkan diri, dengan cara melakukan hal-hal yang bisa mengurangi resiko bencana," jelas Ismail.

"Dengan adanya simulasi hari ini, maka masyarakat akan tahu apa yang mesti dilakukan disaat tengah panik. Terutama pada para keuchik diharapkan untuk menjelaskan hal ini kepada masyarakatnya, terutama dalam berusaha mengurangi resiko bencana saat masyarakat berada di dalam ruangan, baik rumah, kantor atau tempat ibadah," jelas Ismail.(Ismed)

Popular Posts