Secuil Kisah Sulaiman,mantan Imum Gampong,kini eksis di Lembaga Sosial Tim Relawan Aceh (TRA)

AcehUtara,Media advokasi.com Kabupaten Aceh Utara 
Kehidupan di Alam nyata ibarat roda berputar,langkah,rezeki,pertemuan dan maut merupakan kuasa Allah SWT,Kita selaku Makhluk sosial ciptaan-Nya hanya bisa berencana.
Secuil kisah kali ini dari sosok Pria tangguh,Sulaiman Bin Ismail (55) tahun adalah seorang Petani yang berdomisili disebuah Gampong di ujung barat Kabupaten Aceh Utara.

Gampong Lhok Jok  berjarak dua kilo meter dari Ibukota Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh merupakan tempat kelahiran Sulaiman yang berprofesi sebagai Petani Kebun,kini walau sudah di usia senja tapi fisiknya masih keliatan kuat karena setiap hari Sulaiman bergelut dibidang perkebunan dalam mencari rezeki untuk menafkahi Isteri dan delapan buah hatinya yang masih menjadi tanggung jawab Sulaiman.

Di Gampong Lhok Jok Sulaiman menjadi panutan Warga karena di awal Tahun 1998,seluruh Warga mempercayakan kepadanya menjadi Imum Gampong (Imam Desa,Red) jabatan tersebut di embannya sampai berakhir pada Tahun 2000.Memasuki awal Tahun 2001 Sulaiman bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka(GAM),setahun lebih sempat beraktivitas tak dinyana tahun 2003 Sulaiman ditangkap oleh Aparat keamanan dibawa dan dititipkan pertama kali di Kamp berlokasi di Kawasan SDN Babah Krueng masih dalam kawasan Kecamatan Sawang.

Di Kamp Babah Krueng Sulaiman di tahan selama seminggu,selanjutnya Sulaiman dibawa ke Lembaga Permasyarakatan di Lhokseumawe dengan status Tahanan Militer selama 44 Hari.Dari LP Sulaiman dipindah lagi menjadi Tahanan Polres Lhokseumawe selama 13 hari,dari tahanan Polres Sulaiman di kembalikan ke LP Lhokseumawe dengan status tahanan Kejaksaan Aceh Utara.Sampai di persidangan Sulaiman Sosok pria yang tabah ini di ganjar hukuman 17 Bulan Pencara dengan tuduhan atas dirinya makar terhadap NKRI.

Inilah secuil kisah Sulaiman suami dari Sakdiah pedamping hidup yang setia mendampinginya baik dikala susah maupun senang sampai saat ini mereka tetap rukun dalam mengarungi mahligai rumah tangga walau saat ini mereka hidup dalam serba kekurangan.

Pasca damai antara Pemeritah Pusat dengan pihak GAM,Sulaiman mantan Narapidana makar pernah menerima uang korban konflik dari Badan Reintegrasi Aceh (BRA) sejumlah sepuluh juta rupiah.”Itu juga hanya satu kali saja yang Saya terima selama terjadinya damai” ujarnya.

.Lanjutnya”Sekarang Saya sudah menjadi salah satu Anggota di Lembaga sosial Tim Relawan Aceh (TRA),Saya mulai bergabung di lembaga ini Tahun 2012,kenapa Saya tertarik dengan TRA ,karena lembaga ini yang sangat peduli pada orang orang yang senasib dengan Saya dan lembaga ini murni berjuang dibidang sosial dan sangat independen Saya pribadi selaku anggota TRA sangat menghormati dan patuh hukum,dari itu Saya mewakili anggota lainnya berharap kepada semua pihak supaya menghargai hak hak konstitusi kami sebagi Anggota TRA”tegasnya mengakhiri perbicanngan dengan jurnalis media ini (T.Saifuddin Alba).

Popular Posts