Musim Kemarau Tidak Ganggu Produksi Padi di Jawa Barat

Bandung, MA– Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat Hendi Jatnika menyebutkan hingga Juni 2019 tercatat sekitar 29 ribu lebih lahan pertanian terkendala dampak kemarau, dimana sekitar 1.682 hektare mengalami puso.

“Yang terdampak sekitar 5 % dari luas lahan sawah padi di Jawa Barat,” ujarnya dalam Japri di Gedung Sate Bandung,  (10/7).

Ia menegaskan meski terjadi gangguan akibat kemarau produksi padi di Jawa Barat tidak akan banyak terganggu. Hingga Juni produksi Gabah sudah mencapai 6,7 juta ton atau setara dengan 4 juta ton beras. Target tahun ini, menurutnya sebanyak 12 juta ton gabah atau sekitar 8 juta ton beras.

“Dengan produksinya saat ini saya kira tidak akan banyak terganggu. Apalagi hasil panen musim kemarau justru kualitas bagus, penjemuran semakin bagus,” jelasnya.

Untuk mengatasi agar dampak kekeringan tidak semakin meluas, pihaknya akan mengirimkan pompa air ke lokasi rawan kekeringan dan jauh dari jalur irigasi. Selain itu dilakukan penggiliran air yang diawasi oleh aparat TNI.

“Jangan sampai terjadi perkelahian memperebutkan air, akan digilir dengan adil,” jelasnya.

Pengawasan utama, menurutnya dilakukan di Pantura, karena lahan pertaniannya yang luas dan menjadi langganan terkena dampak kemarau. “Sekitar 7 ribu hektare yang terdampak kemarau saat ini ada di Indramayu,’ tutupnya. (yon/JO)

Popular Posts