Muru Indung Cai Budaya Lokal Sunda Kembali di Kenalkan Kepada Warga Purwakarta
Pelestarian budaya tersebut, oleh kepemerintahan Bupati Anne pada saat ini kemudian diangkat melalui kegiatan kirab budaya Muru Indung Cai Purwakarta Istimewa(Mencari sumber air Purwakart yang Istimewa) bertepatan dengan Hari Jadi Purwakarta ke 188 & Kabupaten ke 51
Dalam acara tersebut, nampak ribuan Iring-iringan warga Purwakarta dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan, mengawal air pada sembilan buah lodong (wadah dari bambu atau sejenisnya) yang bersumber dari 9 mata air yang dari dataran tinggi di Kecamatan Wanayasa menuju ke Situ Buleud (Taman air mancur Sri Baduga),Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, menggunakan mobil Kidang Pananjung (Mobil Bandros).
Kesembilan air tersebut kemudian akan dibawa ke Bale Nagri Pemda Purwakarta untuk selanjutnya di serahkan kepada Bupati dan dipindahkan ke gentong untuk disimpan.
Pantauan media advokasi.com Rabu, (17/7/2019). Iring-iringan kendaraan mulai bergerak dari kantor Kecamatan Wanayasa, hingga tiba ke tempat yang di tujukan.
" Budaya semacam ini, sudah ada sejak jaman dahulu kala, namun kini berangsur sirna, namun di era kepemimpinan Bupati Purwakarta sekaligus budayawan terkenal, Dedi Mulyadi dan Anne Ratna Mustika, mulai di lestarikan kembali," ujar Rahmat Nurhidayat salah seorang warga di Purwakarta, yang menjadi peserta konvoi, ketika berhasil diwawancara oleh media advokasi.com.
Rahmat menambahkan, budaya lokal semacam ini, memang harus mulai diperkenalkan kembali kepada generasi muda. "Ini merupakan kewajiban kita untuk melestarikan budaya lokal dan diperkenalkan kembali ke generasi milenia, daripada generasi muda kita dirusak dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia, lebih baik melalui kegiatan tersebut kita perkenalkan lagi," pungkasnya. (Yusup Bachtiar)
.
