Karawang,MA-Tercemarnya air sungai Ciherang oleh limbah dari perusahaan yang berada di Subang dan Purwakarta menjadi masalah bagi masyarakat Desa Situdam dan Barugbug dampaknya warga merasakan bau nya yang menyengat, namun ada yang menarik dimana air Ciherang yang tercemar limbah tersebut masih dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian bagi warga desa tersebut karena dengan terpaksa air itu digunakan karena di musim kemarau ini susahnya air untuk mengairi lahan pertanian. "Ya mau bagaimana lagi petani ya terpaksa menggunakan air limbah tersebut untuk mengairi lahan pertaniannya, karena musim kemarau ini sulit nya mendapatkan air, "kata Ka. UPTD Pertanian Kecamatan Jatisari Luluk Risa Putri kepada Media Advokasi di ruang kerjanya, (31/7) dan pihaknya juga sudah meninjau lokasi tercemar nya air oleh limbah dan berdiskusi dengan para petani setempat, dari hasil diskusi dengan pihak petani UPTD Pertanian mendapatkan informasi bahwa selama ini air limbah Ciherang yang dipergunakan oleh petani untuk mengairi sawah untuk sementara tidak ada masalah dengan hasil tanamannya. "Menurut Petani kalau untuk dampak air limbah kepada tanamannya saat ini tidak ada masalah, cuma yg menjadi masalah itu air bau menyengat dan kadang gatal, ya karena terpaksa karena sulit nya air, "ungkap Luluk. Ditambahkan Luluk menyarankan bahwa kepada instansi terkait untuk menganalisa kajian secara jelas dampak dari menanam padi atau palawija dari air limbah tersebut, membahayakan atau tidak apabila hasil padi dan palawija nya dikonsumsi, ini perlu ada kajian dari pihak Dinas Kesehatan. Pungkasnya.(yon)
