Mesjid Korban Gempa 2016 di Pijay Terbengkalai Serta Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah

Tiang pondasi yg bangun dengan dana sumbangan segenggam beras dar warga

Media Advokasi.com Kabupaten Pidie Jaya.
Video wawancara media Advokasi dengan anggota panitia pembangunan mesjid

Mesjid Baitul Mukmin Kemukiman Blang Rheue Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, yang jamaahnya meliputi 5 desa, roboh karena gempa bumi Pidie Jaya Desember 2016 masih terbengkalai, serta kesannya seperti terlupakan pekerjaannya oleh pihak yang menangani bencana gempa yaitu BNPB (BPBD Pidie Jaya), akibatnya sampai saat ini masih terbengkalai.

Bendahara pembangunan mesjid Baitul Mukmin Kemukiman Blang Rheue, Syakban, kepada media ini, Kamis 20/06/2019) mengatakan bahwa sudah berulang kali pihaknya mengadu serta memohon kepada pemerintah setempat, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda mesjid tersebut direspon untuk dibangun.

Keuchik Kepala Desa Menasah Mesjid, Razali, yang juga anggota panitia pembangunan mesjid tersebut menjelaskan, mesjid tersebut runtuh karena gempa bumi Pidie Jaya Desember 2016, yang kemudian diratakan sisa-sisa bangunannya menjadi puing-puing reruntuhan oleh pihak BPBD dengan menggunakan alat berat.

"Setelah mesjid ini runtuh, pihak BPBD melakukan pembersihan dan merobohkan bangunannya hingga rata dengan tanah, lalu mengumpulkan puing-puing reruntuhan ke samping sisi kanan halaman mesjid. Setelah itu ditinggalkan begitu saja tanpa ada perhatian dan bantuan sama sekali. Berulangkali kami ajukan permohonan pekerjaannya, baik lewat lisan maupun secara proposal, namun sudah dua tahun berlalu, tetap belum tanpa ada respon pemkab, bahkan sampai saat ini belum bantuan serupiahpun dari pemkab untuk bangunan mesjid ini. Padahal layaknya bangunan rehabrekon lain, mesjid ini mesti sudah selesai dibangun tahun ini" ucap Keuchik.

Dikatakan Keuchik, bangunan rehabrekon lain di Pidie Jaya, baik rumah warga, kantor pemerintah, intansi, sekolah dan juga rumah ibadah (mesjid) lain rata-rata sudah selesai walau bertahap. Dan khusus untuk mesjid yang runtuh di Pidie Jaya karena gempa 2016, semuanya sudah selesai. Malah pemkab Pidie Jaya bersama BPBD juga telah selesai membangun mushalla (Al Ikhlas) dengan anggaran 1 milyar rupiah di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (luar Aceh) yang juga roboh karena gempa pertengahan tahun 2018 silam. Tapi mesjid kami yang runtuh tahun 2016 tidak diperhatikan, padahal juga rusak karena gempa, bahkan dua tahun lebih sudah berlalu," ucap Keuchik.

"Selama ini, kami terpaksa membangun tiang pondasi mesjid ini dengan mengandalkan Segenggam Beras yang kami kami pungut dari warga tiap hari Jumat, meliputi 5 desa dalam kemukiman ini, dan juga sumbangan hamba Allah lainnya,"  sambung Keuchik.

"Secara logika, kami tidak tahu kenapa mesjid kami yang juga korban gempa, dan berlevel kemukiman dengan jamaah 5 desa yang kurang lebih 1000 jamaah tidak dibangun pemkab, tapi di luar sana (NTB) malah Mushalla senilai 1 milyar rupiah di sana (di luar Aceh ) sudah selesai dibangun," ujar Keuchik.

Masih kata Keuchik, "Andai kata ini bangunan kantor instansi, mungkin kami tidak begitu kecewa, tapi ini tempat ibadah (mesjid) tapi tidak dipedulikan. Malah di desa ini ada petinggi KPA/PA dan DPRK (kemukiman Blang Rheue), namun sudah dua tahun lebih mesjid ini terbengkalai, mereka hanya diam saja. Buktinya, sampai saat ini belum ada bantuan apa-apa," pungkas Keuchik Razali kecewa.

Kepala BPBD Pidie Jaya, M.Nasir, S.Pd yang dikonfirmasi media Advokasi.com terkait mesjid yang terbengkalai tersebut menjelaskan bahwa pekerjaan pembangunan mesjid Baitul Mukmin, Kemukiman Blang Rheue, kecamatan Ulim, Pidie Jaya telah diagendakan pekerjaannya pada DOKA tahun 2020.

"Mesjid Darul Mukmin Kemukiman Blang Rheue, akan dibangun tahun 2020 dengan anggaran Dana Otonomi Khusus. Yang pekerjaaannya pada bulan April 2020," jelas M.Nasir.

Hal senada juga dibenarkan oleh wakil bupati Pidie Jaya, H.Said Mulyadi, SE, M.Si bahwa mesjid tersebut akan dikerjakan pembangunannya pada awal tahun 2020.(Ismed)

Popular Posts