ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH, SALAH SATUNYA ADALAH ORANG KAYA YANG RENDAH HATI



OPINI: Oleh Ismail. MA
Baginda Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa ada beberapa golongan orang Islam yang dicintai Allah, salah satunya adalah "Orang Kaya Yang Rendah Hati."

"Dicintai" ternyata lebih indah dan bahagia kedengarannya dari pada "Mencintai." Sebab "Mencintai" bisa saja dilakukan oleh semua orang terhadap apa yang ia sukai. Namun yang jadi problemanya, adakah ia "Dicintai" oleh siapa (apa) yang ia "Cintai?"

Sebagai contoh yang paling spele, ketika seorang pemuda mencintai seorang gadis idaman yang cantik jelita. Sipemuda tersebut memiliki hak untuk mencintai dengan sepenuh jiwa dan  raganya yang tulus. Perasaannya tentu membayangkan sejuta keindahan hidup bersama sang pujaan hati yang cantik jelita dengan berbagai impian dan hayalan. Akan tetapi, hayalan dan impiannya akan jadi suatu "Kebahagiaan" andaikata gadis yang ia cintai juga "Mencintainya." Dan sebaliknya, ia akan kecewa seandainya gadis yang ia cintai itu ternyata tidak mencintainya.

Dari cuplikan contoh di atas, semakin jelas untuk kita pahami bahwa dicintai ternyata lebih bahagia daripada mencintai.

Begitu pula dengan perasaan seorang hamba (manusia) yang mengetahui bahwa dirinya dicintai oleh Allah sang pencipta. Berbahagialah orang-orang kaya yang masuk katagori dicintai Allah.

Lalu pertanyaannya, Kenapa harus orang kaya yang dicintai Allah? Menurut Rasulullah SAW, bahwa kebanyakan manusia diakhir zaman yang hidupnya di muka bumi ini bergelimang harta serta memiliki gaya hidup yang berbeda dengan yang miskin. Baik sikap, pergaulan maupun gaya hidupnya.
Dan tidak sedikit orang-orang kaya yang sombong dan pelit serta tidak mau mengasihi orang miskin. Itu memang sudah lazimnya. Tetapi, ditengah-tengah mewahnya kehidupan orang kaya yang gemerlapan dan penuh glamor, namun masih ada juga orang kaya yang rendah hati dan suka membantu fakir miskin, tidak sombong dan rendah hati kepada siapapun. Orang kaya seperti inilah yang menurut Rasulullah Dicintai oleh Allah SWT.

Orang kaya seperti ini, senantiasa menyempatkan dirinya dalam berbagai aktifitas sosial terhadap sesama manusia, meluangkan waktunya untuk melihat kehidupan tetangganya yang melarat dan tidak sungkan-sungkan ia membantunya tanpa pamrih. Selain membantu saudaranya orang mukmin yang membutuhkan pertolongan, ia juga suka menyantuni para anak yatim, serta gemar membelanjakan sebahagian hartanya kepada jalan Allah (fisabilillah).

Di bulan Ramadhan, ia selalu gemar berbagi makanan untuk fakir miskin dan anak yatim dengan berbagai cara, seperti menyantuni anak yatim, berbuka puasa bersama dan lain-lain yang bisa meringankan beban fakir miskin.

Apalagi hikmah dari puasa Ramadhan adalah untuk mendidik pribadi orang Islam agar ia insaf bahwa LAPAR itu teramat susah. Dengan adanya rasa LAPAR karena kita berpuasa, maka akan terbersit dalam hatinya bagaimanakah nasib saudaranya orang islam yang berhari-hari hidup dalam kemiskinan, apalagi di negara yang sedang dilanda perang, seperti Palestina. Maka hatinya akan terbuka (tersentuh) untuk tenggang rasa serta mau berbagi sebahagian hartanya tanpa merasa ragu atau takut. Itulah hikmah puasa.

Dari itulah, alasan Allah Mencintai orang kaya yang rendah hati. Orang kaya yang sadar bahwa harta yang ia miliki adalah milik orang lain yang Allah titipkan melalui tangan dia, maka untuk membelanjakan hartanya ke jalan Fisabilillah, ia tidak pernah ragu dan takut. Maka berbahagialah orang-orang kaya yang rendah hati karena ia Dicintai Allah. Dari pada orang-orang miskin yang malah tinggi hati.

Penulis, Ismail MA.
Ketua PKN Pidie Jaya

Popular Posts