Keluarga Alm Heri Menginginkan Penyebab Kematian Anaknya Terungkap


Heri...Pegawai KIP yang meninggal d Krueng Meureudu saat mencari ikan.

Pidie Jaya, MA - Pasca meninggalnya salah satu pencari ikan di Krueng Meureudu dengan menggunakan arus listrik dari genset, Heri, warga Jangka, Kabupaten Bireuen yang juga staf pegawai KIP Pidie Jaya, ternyata pihak keluarga korban (orang tua Heri) menginginkan penyebab kematian anaknya terungkap dengan jelas. Hal itu dibuktikan dengan diajukannya permohonan otopsi oleh pihak keluarga korban kepada Polres Pidie yang diterima langsung oleh Kapolsek Meureudu, AKP Aditia Kusuma, SIK, Sabtu 18/05/2019.


Permohonan otopsi telah diajukan kepolisian kepada pihak RSUD Pidie Jaya yang diterima oleh Direktur RSUD Pijay, dr. Fajriman, seterusnya telah dilimpahkan ke RSUZA di Banda Aceh untuk dilakukan otopsi.


Kapolres Pidie AKBP Andi Nugraha Setiawan Siregar, SIK melalui Kapolsek Meureudu, AKP Aditia Kusuma, SIK terus melakukan monitoring perkembangan hasil otopsi yang dilakukan pihak medis.


"Kita tetap sabar menunggu hasil otopsi pihak medis, sebab kita tidak boleh berandai-andai atau mereka-reka. Hasil otopsi rumah sakit akan jadi bahan bukti yang jelas untuk penelitian dalam mengungkap penyebab kematian Heri," ucap Kapolsek Aditia.

Kepala BPBD Pidie Jaya, M. Nasir, S.Pd yang diklarifikasi media advokasi.com terkait 6 sekawan (satu meninggal) pencari ikan sungai dengan menggunakan genset, apakah ini termasuk ilegal fishing? Dengan santai M. Nasir menjawab bahwa hal tersebut ranahnya DKP dan pihak kepolisian.

"BPBD hanya menangani bencana dan proses bantuan kemanusiaan terhadap korban bencana, sedangkan untuk menangani persoalan Ilegal Fishing atau ilegal logging adalah ranahnya pihak kepolisian," ketus M. Nasir dengan senyum.

Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan dan Sumber Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, M. Nasir mengecam tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang bisa berakibat fatal.

"Melakukan penangkapan ikan dengan cara mengebom, racun dan kontak listrik itu "Ilegal Fishing", yang akibatnya selain memusnahkan ikan-ikan sampai ke benih-benihnya, juga mengganggu habitat pada ekosistem air, serta bisa mengamcam keselamatan nyawa sipelaku, umpamanya terminum racun atau tersengat listrik yang bisa mengakibatkan kehilangan nyawa," jelas M.Nasir.

Dikatakan M.Nasir, belum sampai 3 bulan yang lalu pihak DKP Pidie Jaya melepaskan ratusan ribu bibit ikan ke Sungai Meureudu, pada bulan Ramadhan ini malah ada yang mencari ikan dengan cara menggunakan listrik genset.

"Kita telah memasang papan larangan di delapan kecamatan di Pidie Jaya tentang UU Kementerian Perikanan Republik Indonesia tentang ilegal fishing, tapi malah tidak diindahkan, sekalipun mereka tahu apa resikonya," jelas M. Nasir.

Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, Ir. Kamaluddin yang akrab disapa Ayah Kamal yang dikonfirmasi media ini mengatakan untuk sementara ini kita fokus pada pencarian orang yang mendapat musibah (korban), dan jika korban sudah ditemukan maka ia akan ditindak lanjuti sesuai prosedur dan hukum yang berlaku.

Menurut Ayah Kamal yang sukses dengan Produksi Usaha Garam Rakyat (PUGaR) Pijay, ia akan mengambil tindakan tegas bagi pelaku ilegal fishing, agar timbul rasa jera sipelaku dan pelajaran bagi orang lain yang melakukan pemusnahan terhadap ikan dan pengganngu ekosistim air.

Ayah Kamal prihatin dan kecewa dengan sikap ke enam pelaku ilegal fishing. Kita prihatin karena sampai ada korban jiwa pada saat mencari ikan dan kita kecewa pada sikap warga yang melanggar larangan ilegal fishing.

Kekecewaan kadis Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya sangat beralasan sebab sudah sering ia menghimbau agar masyarakat jangan melakukan ilegal fishing karena selain dapat musnah ikan-ikan juga berbahaya pada keselamatan nyawa. Ternyata, apa yang selama ini ditakutkan Ayah Kamal, terjadi di Krueng Meureudu, tepatnya di Krueng Tijee, kecamatan Meureudu Pidie Jaya yang menimpa dan menghilangkan nyawa salah satu staf pegawai KIP Pidie Jaya, Heri.

Kejadian maut itu terjadi pada kamis malam (malam Jum'at) sekitar jam 20.30 WIB, Saat 6 sekawan mencari ikan di Krung Tijee, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, salah satunya, Heri staf pegawai KIP Pijay korban meninggal dunia. Sedangkan 5 temannya yang lain selamat.

Berikut nama-nama peserta pencari ikan dengan genset pada tanggal 16/5/2019 di Krueng Tijee Meureudu yang sempat menelan korban,

1. Heri, warga Bireuen, pgawai KIP Pijay (meninggal dunia).
2. Af, 41 warga Rungkom, Kecamatan Meureudu (selamat)
3. Sfz, 32 Ulim, Kecamatan Ulim (selamat)
4. SA, 38 warga Lheue Reng, Kecamatan Tringgadeng (selamat)
5. T.MA, warga Mayang Cut, Kecamatan Meureudu (selamat)
6. RzA, 31 warga Rungkom, Kecamatan Meureudu. (Ismail Alfatah)

Popular Posts