Penampilan Group Seni Rapai Bubee Pidie Jaya Memukau Cut Zahrina 

Cut Zahrina. Bersalaman dengan pemain rapai bubee sebelum acara akting dimulai.

Pidie Jaya, MA - Kesenian Khas Pidie Jaya, Aceh RAPAI BUBEE yang ditampilkan oleh sanggar seni Beuracan di halaman kantor Bupati Pidie Jaya, memukau tim penilai dari perwakilan Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh, Sabtu 30/03/2019.

Sebelum memulai aksi, para pemain rapai bubee mendengar arahan syekh.
Group Rapai Bubee Sanggar Seni Beuracan Pidie Jaya, yang diasuh dan dilatih Syekh Uma, menampilkan aktingnya dihadapan kepala BPNB cs memainkan bubee dan ji-ee yang diiringi musik rapai dengan irama tersendiri.

Para pemain rapai bubee tidak mampu menahan bubee yg ikut bergoyang karena dentuman rapai.
Dentuman musik rapai dengan intonasi dan dinamika keras bk musik rock, para musisi rapai juga melantunkan sair-sair yang seirama dengan goyangan penari berlenggak lenggoknya gemulai dan seragam, bersamaan dengan memikul (mengangkat) bubee secara beramai-ramai, namun beban berat bubee tersebut tidak bisa dikendalikan. Meski dipegang ramai-ramai namun aksi bubee yang ikut bergoyang karena dentuman rapai tetap tidak bisa dihentikan. Bahkan beberapa pemain yang mencoba meredakan aksi bubee, malah mereka semuanya sempat terjatuh dan pingsan. Uniknya, cuma Syekh Uma saja yang bebas dari pingsan.


Tanpa panik, sang Syekh mengambil air bunga dengan mulut kumat kamit membaca doa (mantera) menyiram kepada anggotanya yang sudah pingsan, secepat kilat mereka siuman kembali. Dentuman rapaipun semakin keras dan akhirnya mereka berhenti.


Wawancara Cut Zahrina. Perwakilan BPNB Aceh

Melihat aksi yang sangat unik dan menarik, perwakilan BPNB Aceh Cut Zahrina, memberikan apresiasi penuh kepada sanggar group Rapai Bubee Pidie Jaya dan akan memperkenalkan ke Balai Penilaian Budaya Nasional.

Tarian rapai bubee.

"Kita sangat mengapresiasikan pada seni Rapai Bubee ini. Baik dari segi kekompakan tim pemain (musisi dan akting) maupun ciri khasnya yang amat berbeda. Bahkan jenis tarian Rapi Bube, dari 32 kabupaten/kota di Aceh, Hanya Pidie Jaya yang memiliki tarian ini," ungkap Cut Zahrina saat dikonfirmasi wartawan media advokasi.com di sela-sela istirahat.


Lebih dari itu, Cut Zahrina juga menyampaikan nilai plus kepada pihak Dinas Pendidikan Pidie Jaya, khususnya bidang budaya dan seni yang telah membina group-group seni di Pijay, baik seni yang merupakan tarian (penampilan) seperti, tari Rapai Bubee, Dalail, Zikir, Saman dan Nadham Aceh, maupun seni kuliner, seperi kue Adee.

"Namun untuk kuliner kue Apam, kayaknya di Pidie Jaya tidak ada, Sebab kue Apam yang terkenal cuma di Pidie," seloroh Cut Zahrina menjawab pertanyaan wartawan tentang kuliner  kue apam di Pide Jaya.

Kasi Kesenian dan Pertunjukan Dinas Pendidikan Pidie Jaya, Marzauan, S.Pd M.Pd saat diwawancarai awak media mengatakan bahwa ia sangat bangga kepada group seni Rapai Bubee yang telah tampil maksimal dan memuaskan.

"Untuk itu, kita juga berharap kepada kecamatan lain di Pidie Jaya agar aktif menghidupkan sanggar-sanggar seni di daerahnya. Agar kesenian khas Aceh, Pidie Jaya khususnya, bisa kita bina dan kita perkenalkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nasional," pungkas Marzuan. (Ismail Alfatah)

Popular Posts