Hj. Diah Kurniasari Dilantik Bunda Literasi Garut



Garut, MA - Hj. Diah Kurniasari Rudy Gunawan dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dekranasda dan Dikukuhkan menjadi Bunda Literasi Kabupaten Garut Masa Bakti Tahun 2019 - 2024.


Istri Bupati Kabupaten Garut Hj. Diah Kurniasari dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dekranasda, dan Bunda Literasi Kabupaten Garut bersama Kota Bogor dan Kabupaten Ciamis serta Pengukuhan Bunda Paud Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Masa Bakti 2019-2024 di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Senin (29/04/2019).


Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil, berdasarkan Keputusan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Nomor: 03-05/Kep./PKK Provinsi/IV/2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota Masa Bakti 2019-2024. Ketua TP PKK Kabupaten Garut Diah Kurniasari, Ketua TP PKK Kabupaten Ciamis Kania Ernawati, dan Ketua TP PKK Kota Bogor Yanne Ardian Rahman.

Sementara itu, Pelantikan Ketua Dekranasda Kota Bogor, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Ciamis berdasarkan Surat Keputusan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor: 10/SK/Dekranasda/IV/2019, Nomor: 11/SK/Dekranasda/IV/2019, dan Nomor: 12/SK/Dekrnasda/IV/2019 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Barat Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, dan Kota Bogor. Ketua Dekranasda Kabupaten Garut Diah Kurniasari, Ketua Dekranasda Ciamis Kania Ernawati, dan Ketua Dekranasda Kota Bogor Yanne Ardian Rahman.

Pada kesempatan ini, Atalia juga mengukuhkan Yanne Ardian Rahman sebagai Bunda Literasi Kota Bogor, Diah Kurniasari sebagai Bunda Literasi Kabupaten Garut, dan Kania Ernawati sebagai Bunda Literasi Kabupaten Ciamis, serta mengukuhan Kania Ernawati sebagai Bunda Paud Kabupaten Ciamis dan Ade Uu Sukaeasih sebagai Bunda Paud Kota Banjar Masa Bakti 2019-2024.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat dalam sambutannya  menantang Dewan Keranjinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat untuk membuka toko kerajinan khas Jabar di luar Jawa Barat.

“Tantangan masih saya tunggu membuka toko di mall dan membuka toko di Bali. Saya kasih waktu sampai Desember (2019). Tong nabuh angklung di kampung sorangan, teu rame. Pasti sudah pada tahu main angklung. Main (lah) angklung di Papua, di Hong Kong (luar negeri),” kata Emil mengupamakan.

“Sama juga jualan Dekranasda jangan di kampung sendiri, karena sudah pada tahu, jualannya di tempat orang (lain),” lanjutnya.

Untuk itu, Emil meminta Dekranasda Jawa Barat kompak untuk mengembangkan berbagai produknya. Apabila produk kriya khas daerah Pasundan keluar dari Jawa Barat, hal itu menjadi penanda kemajuan bersama.

“Maka kalau ada toko Dekranasda (Jabar) di Jakarta di mall-nya, di Bali, produk mah banyak tinggal kompaknya, sehingga nanti (misal) produk dari Banjar yang terbaik, dari Bogor produk apa, bersama-sama bisa maju,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, pada kesempatan yang sama Ketua Dekranasda Jawa Barat Atalia Praratya mengatakan bahwa membuka toko Dekranasda di luar Jawa Barat menjadi tantangan tersendiri. Sebelumnya Dekranasda Jabar juga sudah mempunyai rencana untuk membuka toko di Siwss dan daerah lain di Indonesia.

“Itu (membuka toko Dekranasda Jabar) PR sekali. Insyaallah, sebetulnya kita sudah banyak sekali rencana ke depan termasuk juga ingin membuka kerja sama untuk membuka toko di Swiss. Kemudian yang di Jakarta kita memang akan kerja sama juga termasuk yang di Bali,” kata Atalia.

“Pak Gubernur memang betul, ada baiknya kita tidak keren di negeri sendiri tetapi yang keren yang baik itu keren di tempat orang lain. Oleh karenanya, menjadi tantangan tersendiri bagi kami, Insyaallah mudah-mudahan tahun ini kita bisa membuka toko-toko tersebut,” sambungnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Garut H. Rudy Gunawan, Bupati Kabupaten Ciamis, Walikota Bogor dan Walikota Banjar dan Pejabat di Lingkungan Provinsi Jawa Barat. (yon/hnp)

Popular Posts