BPBD Pidie Jaya Gelar Sosialisasi Penanggulangan Resiko Bencana

HM.Nasir Kepala BPBD Pidie Jaya.

Pidie Jaya, MA - Badan Penanggulangn Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya gelar Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana Alam dengan sejumlah para kepala desa dan masyarakat Pidie Jaya, di Aula Kantor Bupati Pidie Jaya, Jum'at, 11/04/2019.

Jailani, Asisten II Mewakili bupati membuka acara sosialisasi.
Acara sosialisasi yang dibuka oleh Asisten II Jailani mewakili bupati Pidie Jaya yang sedang ada tugas lain, dihadiri seratusan lebih peserta dengan mendatangkan nara sumber dari BNBP. Jailani mengatakan bahwa sosialisasi pengurangan resiko bencana memang perlu diberi pemahaman kepada masyarakat agar lebih was-was tidak menjadi panik saat bencana (gempa, banjir dan kebakaran) yang datang secara tiba-tiba.

Para peserta sosilisasi.
"Kegiatan sosialisasi memang penting untuk dilaksanakan agar masyarakat tidak merasa panik atau gugup ketika bencana datang secara tiba-tiba, tapi berusaha tenang dan cari jalan termudah, bukan berarti kita melawan takdir, tapi usaha itu hukumnya wajib," ucap Jailani.

Kepala BPBD saat memberi sambutan.

Kabid Penanggulangan bencana BPBD Pidie Jaya, Drs. Ismail Ibrahim pada sambutannya menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan masyarakat saat bencana datang.


Nara sumber dari BNPB memberikan sosialisasi.

"Jika kita berada dalam ruangan tertutup, misalnya, di dalam rumah, toko, gedung atau hotel. Jika tiba-tiba terjadi gempa bumi maka yang harus diselamatkan paling utama adalah kepala, dengan cara melindungi kepala dengan benda lain yang terdekat, umpamanya ember, triplek, kursi atau apa saja yang bisa melinidungi kepala," jelas Ismail.



Wawancara reporter Advokasi dengan Kabid Penanggulangan Resiko Bencan BPBD Pijay.

Dikatakan Ismail apabila kita berada di halaman, pekarangan atau lapangan, maka usahakan agar menjauhi dari pohon. Jangan terus bersandar dibawah pohon kayu, ungkapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, HM.Nasir, S.P.d mengharapkan agar masyarakat benar-benar bisa memahami maksud daripada pengurangan resiko bencana, dengan kata lain, bencana memang datang dari Allah dengan tiba-tiba tanpa pemberitahuan, baik jenis bencana maupun waktu bencana. Bencana bisa datang pagi, siang ataupun malam.

"Tapi sebagai makhluk ciptaan, kita juga dituntut berusaha. Salah satu usaha untuk menyelamatkan diri agar bisa selamat, minimal mengurangi apa yang hendak terjadi terhadap kita," ucap M.Nasir.

Sementara kabid Penanggulangan Resiko Bencana, Drs. Ismail yang diklarifikasi atas nama Ka BPBD Pijay menjelaskan di dalam tahun 2019 ini memang ini baru digelar sosialisasi. Dan rencananya dalam beberapa bulan ke depan akan diadakan Simulasi, agar masyarakat lebih memahami cara-cara mengurangi resiko bencana yang datang secara mendadak, pungkas Ismail. (Ismail Alfatah)

Popular Posts