Staf KKP-RI Kunjungi TPI Pante Raja dan Meureudu, Pidie Jaya

Staf KKP-RI dari Jakarta, Saifuddin (topi cowboy), M. Nasir (dua dari kanan) kasi di DKP Pidie Jaya.

Pidie Jaya, MA - Staf Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia kunjungi Tempat Penampungan Ikan (TPI) Meureudu dan Pante Raja, Pidie Jaya, Rabu, 06/03/2019.

Staf KKP RI Memantau TPI Meureudu.
Kunjungan kerja staf KKP dari Jakarta ini ke Pidie Jaya untuk memantau sejauh mana perkembangan TPI dan bagaimana pemasaran ikan-ikan yang ada di Pidie Jaya.
 
Kiri ke kanan, Ismail Alfatah (wartawan Advokasi) bersama Staf KKP-RI, Saifuddin (kanan).
Staf Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bidang Perizinan dan Tangkapan, Saiduddin, didampingi kabid dan kasi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)  Pidie Jaya meninjau kondisi TPI dan menyaksikan langsung ikan-ikan hasil tangkapan di laut Pijay, dan mewancarai mengenal kondisi dan harga ikan, yang akan dijadikan bahan bahasan nanti di Jakarta.

Menurut Saifuddin, ikan-ikan di Pijay memang bagus dan segar-segar karena boad dan kapal-kapal penangkap ikan tidak terlalu lama berada di laut, namun staf dari KKP-RI ini merasa kasihan soal harga yang teramat murah.

Mengantisipasi hal tersebut, Saifuddin mengharapkan pihak pemerintah mau mencoba terobosan baru, yaitu dengan mencoba membangun marketing pemasaran yang mandiri.

"Salah satu upaya dari permasalahan dan keluhan tersebut, pihak pemerintah mengarahkan pemahan kepada SDM dan pengusaha kita harus mencoba pengelolaan secara mandiri. Artinya, pemasaran harga ikan kita tentukan sendiri dengan cara harus ada pengusaha yang mau mengelola disini. Pihak luar Aceh (Medan) bisa saja membeli ikan di TPI secara keseluruhan tapi bongkar muatnya harus di gudang TPI disini, dan hargapun kita yang menentukan, tentu saja sesuai pasaran standar," ungkap Saifuddin.

Dalam hal ini peranan utama adalah pemerintah setempat, dengan berbagai upaya bisa membeli atau menghadirkan pengusaha yang mau menanam modal dan mampu mengeksport ikan-ikan di sini tanpa bergantung dengan Sumatra Utara.

"Upaya ini, kami kira akan mampu mengirim ikan-ikan di sini yang memang cukup bagus ke pasar luar Aceh. Tentu hargapun dibawah kelola kita sendiri. Dalam hal ini, bupati, DKP, Dinas Perdagangan dan Pengusaha mau bekerjsama untuk membentuk bongkar muat di sini secara mandiri. Malah akan bisa menampung tenaga kerja baru untuk masyarakat Pijay," imbuh Saifuddin.

Semenrara Kepala DKP Pidie Jaya, Ir. Kamaluddin melalui Kasi Pengawasan Sumber Daya , M.Nasir menjelaskan, bahwa akan diusahakan memanfaatkan SDM yang ada di Pijay untuk bekerjasama memperbaiki keluhan tersebut.

"Kita akan mencoba dulu dengan SDM kita dan fasilitas yang ada untuk membangun komunikasi dengan pengusaha yang mau menanam modal dalam marketing ikan-ikan kita untuk kita transport ke luar daerah secara mandiri, tentu saja atas pertimbangan dari bapak kadis dan bupati," pungkas M.Nasir. (Ismail Alfatah)

Popular Posts