Perdagangan Luar Negeri Jabar Masih Tetap Surplus



Bandung, MA - Nilai neraca perdagangan Januari 2019 surplus USD 1,54 milyar, disumbang dari surplus ekspor Non Migas USD 1,58 miyar, sedangkan Migas defisit USD 39,51 juta.

Badan Pusat Statistik Jawa Barat menyebutkan ekspor Jawa Barat Januari 2019 mencapai USD 2,58 milyar, naik 9,01 persen dibanding Desember 2018. Ekspor Non Migas Januari 2019 mencapai USD 2,57 milyar, naik 9,70 persen dibanding bulan lalu. Sedangkan ekspor Migas turun 49,90 persen, menjadi USD 13,84 juta.

Secara year-on-year ekspor Non Migas naik 0,27 persen, total ekspor naik 0,25 persen. Ekspor Migas (y-o-y) turun 4,37 persen dari tahun 2018.

Nilai ekspor 10 golongan barang utama Januari 2019 dibanding bulan sebelumnya, didominasi pertumbuhan positif dengan kisaran 0,5 hingga 20 persen. Kecuali tiga kelompok, Kendaraan dan Bagiannya, Mesin/Pesawat Mekanik, dan Kertas/Karton yang menurun.

Pangsa pasar empat terbesar ekspor Non Migas Jawa Barat Januari 2019 adalah Amerika Serikat, Jepang, Thailand, dan Filipina masing-masing senilai USD 0,46 milyar (18,03 persen); USD 0,28 milyar (10,88 persen); USD 0,21 milyar (8,11 persen); dan USD 0,18 milyar (7,00 persen) dengan peranan gabungannya mencapai 44,02 persen.

Doddy mengatakan ada potensi ekspor baru dari Jabar yang kini mengalami peningkatan yakni Filipina. Filipina sejak lonjakan ekspor di Tahun 2017 menjadi mitra dagang yang sangat penting untuk Jawa Barat dengan komoditas utama adalah Kendaraan dan Bagiannya. Tahun 2018 tercatat senilai USD 1,25 milyar (27,46 persen) mengungguli Thailand yang hanya 17,52 persen (senilai USD 0,80 milyar). (yon/ jo)

Popular Posts