Wali Kota Oded M Danial Akan Bangun Bandung Dengan Filosofi Lima Jari Pembangunan

Walikota Bandung melakukan blusukan.

Bandung, MA - Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial blusukan menyusuri pemukiman warga di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kaler pada Jumat (8/2/2019). Selain memantau beberapa potensi unggulan, ia juga berdialog dan menampung sejumlah aspirasi warga.

Diawali dengan agenda program Jumat Keliling (Jumling), wali kota melaksanakan salat jumat di Masjid Azam, dilanjutkan dengan makan bersama warga. Tak menunggu waktu lama, wali kota langsung mengeksplorasi kawasan RT 05/RW 09 Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kaler.

Ia melihat langsung aspirasi warga di perbatasan dengan Kabupaten Bandung itu. Salah satunya perihal kekhawatiran adanya pergeseran tanah atau ambruk. Yakni dari kirmir perumahan Cigadung Greenland dan di lahan kosong yang bersebrangan dengan sungai yang kini dijadikan sebagai penampungan barangkal.

Setelah melihat kondisi di lapangan, wali kota langsung menggelar pertemuan bersama warga, yang mayoritas kaum ibu. Ia mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam memberikan perhatiannya untuk turut menginventarisir masalah dan juga potensi daerahnya masing-masing. Karena di kawasan tersebut juga terdapat rumah tahfiz Al-Quran yang melahirkan banyak hafiz.

"Bandung mah penuh kebersamaan, Insya Allah. Saya mau menyampaikan mau membangun Bandung dengan konsep filosofi lima jari, dengan mengepal artinya kita harus bersatu. Kalau bersatu akan besar tenaganya karena dengan kebersamaan," katanya.

Wali kota kemudian memaparkan konsep filosofi lima jari yang dikepalkan dalam rangka melakukan pembangunan di Kota Bandung. Menurutnya, kelima jari tersebut merupakan simbol beragam elemen yang harus harmonis dan bersinergi untuk menopang kemajuan.

Pembangunan di Kota Bandung, ungkapnya, bukan semata menyoal keberadaan infrastruktur. Namun, juga turut dibarengi dengan penguatan mental dan akhlak yang berbudi luhur guna menciptakan suasana nyaman dan kondusif.

"Jempol pemimpin, harus dekat dengan telunjuk itu pengusaha, jari tengah itu tokoh masyarakat, jari manis itu pemuda, dan kelingking ini adalah kekuatan ibu-ibu. Dekatnya itu dalam rangka membangun kebersamaan yang positif dan konstruktif, jangan dekat dengan masyarakat karena hal maksiat atau dosa, maka bakal jadi permusuhan," jelasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Cibeunying Kaler, Bambang Sukardi menuturkan, komunikasi antara warga sudah terjalin cukup baik. Termasuk tentang kekhawatiran terhadap keberadaan kirmir perumahan Cigadung Greenland yang lebih tinggi dari permukiman warga sekitar. Menurutnya aparat kewilayahan telah menjalin komunikasi dengan pihak pengembang dan warga di sekitar perumahan.

"Tadi kita ada kegiatan Jumling kita kolaborasikan untuk menangkap sinyal saran dan masukan, kebetulan ada keluhan bangunan mengganggu struktur tanah. Kita akan mencari solusi, dan dalam sambang warga mempertemukan yang berkepentingan supaya ada solusinya," kata Bambang. (yon/dpn)

Popular Posts