Rekrutmen KPPS Terkendala SDM
 |
| Pupung Fudholi Adhok PPK kec. Jatisari Karawang. |
Karawang, MA - Penyelenggara pemilihan umum di daerah bekerja keras mengisi personalia petugas tempat pemungutan suara Pemilu 2019 yang menggunakan lima kotak suara.
Penyelenggara Ad-hok PPK Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang Pupung Fudholi mengatakan bahwa tempat pemungutan suara (TPS) di daerahnya membengkak dua kali lipat pada kontestasi Pemilu tahun 2019. Pasalnya, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 digelar bersamaan sehingga kuota pemilih per TPS dipangkas dari rata-rata 600 orang menjadi 300 orang.
“Jadi kalau sekarang untuk pilkada kemarin pilgub Jabar 2018 jumlah 106 TPS, maka untuk pileg,pilpres tahun 2019 ada 207 TPS, diKecamatan Jatisari” katanya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya (27/2/19).
Dengan tambahan ratusan TPS baru maka petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) otomatis melonjak 100%. Satu TPS diisi oleh tujuh anggota KPPS.
Masalahnya, kata Pupung, sumber daya manusia yang memenuhi syarat sebagai KPPS tidak tersebar merata di di Kecamatan Jatisari. “Syarat petugas KPPS kan pendidikannya minimal SMA. Tapi di kecamatan dan desa terpinggir kebanyakan kan di bawah itu pendidikannya, ya minimal bisa baca tulis” ujar pupung.
PPK Jatisari telah mengantisipasi potensi persebaran SDM KPPS yang tidak merata. Solusinya, panitia pemungutan suara (PPS) di desa yang minus kekurangan SDM dapat merekrut warga desa terdekatnya sebagai personil KPPS.
Di kala kekurangan SDM masih membayang,PPK Jatisari juga dipastikan kehilangan stok KPPS yang berpengalaman. Pasalnya, posisi KPPS hanya boleh diemban untuk dua periode pemilihan, termasuk pilkada.
“Kami mensimulasikan ada sekitar 30% petugas KPPS lama yang tidak boleh lagi direkrut. Jadi harus cari orang baru,” kata Pupung.
Kendati menghadapi tantangan itu, Pupung tetap optimistis kelak penyelenggaraan Pemilu 2019 di Jatisari Karawang dapat berlangsung lancar. Saat ini, PPK Jatisari tengah mempersiapkan rekrutmen KPPS serentak.pungkasnya. (yon)
