Menyelamatkan Ikan Sungai, Merupakan Tanggung Jawab dan Kesadaran Kita Bersama


Kadis Kelautan dan Perikanan Pijay, Ayah Kamal (kiri) menyaksikan ikan kerling yg masih segar.

Pidie Jaya, MA - Ekosistem air Sungai akan selamat, ikan sungaipun dapat kita nikmati sebagai ikan segar yang lezat dan bervitamin tinggi, jika kita semua sadar dan berusaha menyelamatkannya. Hal itu diungkapkan kadis Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya kepada media ini, Kamis 07/02/2019.

Ikan kerling Sungai Meureudu, hasil pancing.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, Ir. Kamaluddin yang akrab disapa Ayah Kamal, berharap semua pihak mau menjaga kelestarian sungai dengan menghindari ilegal fishing, agar binatang air, terutama ikan dan lainnya dapat hidup dan kita nikmati.

Ikan belut (ileih) juga hasil pancing sungai Meureudu.
"Jika kita mau menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian sungai untuk menyelamatkan ekositem air, maka manfaat yang dapat kita rasakan sungguh luar biasa. Selain ikan-ikan dan binatang air lainnya bisa terus berkembang biak, juga ikannya dapat kita nikmati sebagai bahan lauk bagi kita semua," tutur Ayah Kamal yang telah sukses mencetak ratusan unit tempat pembuat garam secara intensif di kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.

Pemancing ikan sungai di kruen Meureudu.
Masih kata Ayah Kamal, bahwa kelebihan memakan ikan sungai adalah kadar vitaminnya lebih tinggi, sebab ikan-ikan itu bermain di air yang sangat jernih yang terus mengalir serta ikan itu menyelinap dibawah batu-batu besar yang ada di dalam sungai.

"Ikan sungai memiliki kadar vitamin yang cukup tinggi, sebab selain hidup di air yang jernih dan air itu terus mengalir, ikan-ikan sungai hasil tangkapan melalui pancingan atau jala, masih sangat segar-segar juga bebas dari pengawet dan es. Kadar vitaminnya sangat tinggi. Maka selamatkan ikan-ikan tersebut dari para ilegal fishing," terang Ayah Kamal.

"Ilegal fishing tersebut sangat berbahaya karena selain dapat merusak lingkungan air dan juga membasmi semua ekosistem air, akibatnya ikan-ikan akan punah sampai pada bibit-bibitnya. Sangat disayangkan," ucap Ayah Kamal sambil melihat ikan kerling yang masih segar kiriman khusus warga Lhok Sandeng kepadanya.

"Untuk mengantisipasi kebrutalan beberapa penjahat tersebut, kita akan usahakan membuat pertemuan dengan pihak pemerintah agar menghimbau Keuchik Gampong, terutama yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk membuat qanun gampong tentang larangan Ilegal Fishing, tentu dengan sanksi dan hukuman menurut gampong. Sebab saat kita pelajari informasi, rata-rata pelaku ilegal fishing adalah orang dari luar Desa DAS, kita akan dukung penuh qanun desa tersebut," ucapnya.

"Pihak kepolisianpun harus ikut membantu, jika ketemu langsung tangkap tanpa ampun, siapapun yang melakukan ilegal fishing, karena apa yang dilakukan segelintir orang-orang tersebut sama juga seperti ilegal logging. Baik ilegal logging, maupun ilegal fishing, itu perusak lingkungan,"

"Kalau mau memancing, menyelam atau memakai jala, ya silahkan saja, karena itu tidak mengganggu lingkungan air, tapi kalau sudah pada ilegal fishing, seperti Meracun, Mengebom atau Memakai Kontak Arus Listrik, ini yang amat berbahaya. Ikan-ikan akan punah sampai ke bibit-bibitnya," ucap Insinyur yang ahli bidang, laut, sungai dan ikan.

Selanjutnya Ayah Kamal berharap agar semua pihak sadar akan kerusakan lingkungan air dan sayang akan ekosistem air, untuk sama-sama membuka mata bahwa membunuh ikan-ikan sampai kebibit-bibitnya adalah kesalahan besar, tapi sebaliknya, mari bersama menyelamatkan ekosistem air, demi keselamatan binatang air terutama ikan-ikan untuk kita anak cucu kita semua, pungkasnya. (Ismail Alfatah)

Popular Posts