Disdik Gelar Sosialisasi Pencegahan Narkoba Dengan Ketua OSIS Se-SMA Pijay

Plt. BNNK Pijay, baju biru. Pidato dihadapan ka OSIS.

Pidie Jaya, MA - Dinas Pendidikan Pidie Jaya gelar sosialisasi Penanggulangan Pencegahan dan Bahaya Narkoba dengan Ketua OSIS Sekolah Lanjutan Tingkat Atas se Pidie Jaya, di ruang Kebudayaan Pijay, Rabu, 27/02/2019.

Sekretaris disdik pijay, peci putih. Memberi sambutan.
Acara sosilalisasi yang dihadiri Plt. BNNK Pidie Jaya, Sekretaris Dinas Pendidikan, Kasi Kesenian dan Pertunjukan, Kasi Cagar Budaya dan Museum, anggota Polsek Meureudu, serta puluhan ketua OSIS mewakili SMA, MAN serta SMK Pidie Jaya, kelihatannya cukup sederhana, namun kesannya cukup menggembirakan.

Alasan terkesan "Menggembirakan" bukan karena acara digelar dalam ruangan yang ber-AC ditambah kursi yang indah serta wajah-wajah ganteng dan cantik para ketua OSIS, tetapi tema pokok bahasan dan cara penyampaian materi oleh Nara Sumber patut diangkat jempol.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pidie Jaya, Saifuddin, M.Pd dalam sambutannya mengupas tema "Selamatkan Jiwa Generasi dan Harga Diri Wanita Dengan Menjauhkan Narkoba, Sebab Bahaya Narkoba Lebih Kita Takuti Ketimbang Bahaya Bom Atom."

"Bahaya narkoba lebih parah dan sangat kita takutkan. Jika dibandingkan dengan bahaya Bom Atom, yang mampu memporak-poranda serta membumi-hanguskan kota Nagasaki dan Hiroshima, Jepang pada Perang Dunia II, tapi bagi saya lebih takut dahsyatnya bahaya Narkoba, sebab efek yang ditimbulkan akibat narkoba adalah menghancurkan generasi. Generasi yang baik akan jadi generasi teler, gila dan bahkan tidak sedikit yang mati sia-sia," ucap Saifuddin.

"Untuk itu," kata Saifuddin, "Mari bersama kita upayakan pencegahan sejak usia dini. Terlebih para anak-anak saya selaku ketua OSIS di sekolah masing-masing, jahuilah narkoba jangan bosan memberi pemahaman kepada para teman siswa yang lain dengan mempelajari efek dan bahaya dari narkoba, baik cara membaca atau lewat sharing dengan pakar dan ahli narkoba di medsos," imbuh Saifuddin.

Saifuddin juga berpesan kepada para ketua OSIS, terutama kepada wanita agar bisa memanfaatkan waktu remaja dengan benar, dengan cara gemar ibadah Shalat Sunat dan hindari Pacaran.

"Usia adik-adik masih sangat belia. Hadapi masa pancaroba ini untuk tidak terjerumus pacaran, dengan cara gemar belajar ilmu agama dan gemar beribadah dengan membudayakan Puasa Sunat dan Shalat Sunat. Sebab yang wajib memang sudah wajib. Jadi gemarkan yang sunat. Dengan ibadah dan belajar yang rutin ini akan menguras waktu, hingga tersita waktu untuk pergaulan-pergaulan yang keliru."

"Kita tidak munafik, pacaran itu selain dilarang agama karena berujung maksiat, juga akan membuat kita sendiri yang akan menyesal seumur hidup. Coba bayangkan, disaat anda pacaran, dikarenakan pengaruh komunikasi yang begitu mudah lewat Hand Phone Android, dan tuntutan sang pacar, bukan mustahil si perempuan rela menyerahkan Mahkotanya yang paling berharga, yang semestinya dinikmati bersama suami dimalam pertama, eih malah terbuang ke slogan atas bujukan pacar durjana. Alangkah malu dan sangat tidak punya harga diri bagi si istri bagi suaminya saat malam pertama sang suami tercinta mengetahui istrinya telah ternoda,"

"Untuk itu, pesan saya kepada adik-adik, jauhi narkoba dan jauhi pacaran. Karena efek kedua-duanya, ini hampir bersamaan. Hampir," pungkas Saifuddin.

Sementara, Plt BNNK Pijay, Fakriady, SHI juga mengurai tentang bahaya narkoba yang mampu mempengaruhi pembuluh dan urat saraf manusia, yang akibatnya selain teler dan gila, juga pada kematian.

"Bahkan setiap tahunnya mencapai 30-40 orang yang meninggal karena narkoba di seluruh Indonesia. Belum lagi yang direhabilitasi di rumah sakit dan yang ditahan dalam penjara. Untuk itu, kami dari pihak BNN tetap tidak jenuh dalam memberi sosialisasi teantang pencegahan dan bahaya narkoba," ungkap Fakri.

Kasi Seni dan Pertunjukan Dinas Pendidikan Pidie Jaya Marzuan, M.Pd didampingi Kasi Cagar Budaya dan Museum Revi Juliandry, S.Pd mengungkapkan bahwa untuk menambah padatnya kegiatan para siswa bisa melakukan aktifitas kesenian dan mempelajari situs-situs sejarah Pidie Jaya.

"Di Pidie Jaya sangat banyak cagar budaya dan sejarah yang terjadi sebelum abad ke 13 masehi, dimana saat itu Aceh telah lebih dulu mengenal sejarah melalui kerajaan-kerajaan. Bahkan saat itu pedagang Aceh bisa menembus perdagangan internasional sampai ke Jazirah Arab. Lewat para pedagang-pedagang inilah Islam dibawa pulang ke Aceh, dan Pidie Jaya. Diantarnya tokoh Pidie Jaya yang yang membawa pulang agama Islam adalah Raja Fakeeh dan Malem Dagang," ucap Marzuan.

Dengan banyaknya mempelajari situs dan sejarah Aceh, untuk mengenal sosok tokoh Aceh yang berkaliber internasional, setidaknya waktu untuk bermain hingga terpengaruh ke narkoba akan semakin sempit. Intinya, para tokoh tersebut tidak mengenal narkoba, pungkas Marzuan. (Ismail Alfatah)

Popular Posts