BNNK Pijay "Jangan Pernah Bosan Selamatkan Generasi Dari Bahaya Narkoba"

Fakriyadi, SHI (Plt. BNNK Pidie Jaya).

Pidie Jaya, MA - Terkait maraknya kasus Narkoba di Pidie Jaya, pasca Kapolsek Meurah Dua, Ipda Syahril, SH meringkus dua pelaku sekaligus, pemakai dan pengedar Narkoba jenis sabu-sabu pada tanggal 07/02/2019 di Meurah Dua dan Meureudu, dan juga sehari sebelumnya terjadi di gampong Unoe Bungkok, kecamatan Gelumpang Baro, kabupaten Pidie, BNNK Pidie Jaya angkat bicara, Jum'at 08/02/2019.

Fakriyadi, ( 4.dari kiri) pada acara HANI 2018 di Pijay.
Pelaksana Tugas (Plt) Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pidie Jaya, Fakriyadi, SHI, kepada media ini mengatakan bahwa ia merasa heran dan tidak habis fikir tentang apasih sebenarnya kelebihan yang dirasakan pengguna narkoba, hingga dengan berbagai cara dilakukan untuk bisa menikmati narkoba tersebut.

BNNK Pijay, saat sosialisasi bersama insan pers dalam upaya selamatkan generasi dari bahaya narkoba.
"Sebenaranya apasih yang menjadi sangat istemewa yang dirasakan para pengguna narkoba itu, padahal telah dilarang dan malah diharamkan oleh hukum agama karena bisa memabukkan. Juga dari segi medis ekses dan efek narkoba dapat membakar pembuluh urat-urat saraf pemakai yang bisa menyebar ke otak yang juga bisa menyebabkan akal sehat hilang dan gila, bahkan jika over dosis akan menyebabkan kematian," jelas Fakri.

Penandatangani BNN dengan Dinas Sosial.
Masih kata Fakhri, untuk para pengedar, gembong dan berbagai bentuk sebutan untuk mafia narkoba, mungkin dia bisa dapat uang banyak dengan memasukkan barang tersebut ke Aceh (Pidie Jaya). Sekalipun dia tahu uang itu tidak halal. Tapi setidaknya dia dapat untung banyak dalam waktu yang relatif singkat, seandainya dia (para mafia) tidak ditangkap pihak berwajib. Akan tetapi, para pemakai yang kita herankan. Sudah harga barang haram tersebut sangat mahal, bahkan efeknya bagi pengguna ada yang jadi stres, gila dan mati," terang Fakri kesal.

"Khusus di Pidie Jaya, sebenarnya hampir tiap bulan ada dilaksanakan sosialisasi tentang Bahaya Narkoba, baik itu di pusat keramaian (pasar), sekolah-sekolah, kantor dan desa-desa, tapi tetap saja mereka tidak sadar," ketus Fakri.

Masih kata Fakhri, bahkan pihak pemerintah telah menyetujui agar desa-desa bisa menganggarkan sebahagian Dana Desa untuk acara sosialisasi tentang bahaya narkoba dan cara-cara mencegahnya, namun tetap saja kesadaran masyarakat (pengguna, pengedar dan gebong markoba) tetap tidak bisa disadarkan, terbukti hampir tiap bulannya di Pijay polisi menangani kasus yang satu ini, bahkan meringkus pelakunya.

"Sekalipun demikian, kita tetap tidak bosan dan jangan pernah bosan memberi pengertian dan sosialisasi bahaya narkoba bagi generasi kita. Kita, dan bahkan semua pihak terus bekerja mengantisipasi masyarakat dan generasi kit agar selamat dari bahaya Barang Haram tersebut," pungkas Fakri. (Ismail Alfatah)

Popular Posts