Pemda Diminta Bangun Jalan Aih Suri - Badak Uken.
 |
| Ismail, Pj. Pengulu Kampung Palok Kecamatan Blangkejeren. |
Gayo Lues, Media Advokasi -, Pemerintah Daerah diminta untuk membangun jalan dan jembatan yang memnghubungkan Aih Suri Kp. Palok Kecamatan Blangkejeren -Badak Uken Kp. Badak Uken Kecamatan Dabun Gelang. Pasalnya masyarakat empat kampung berjumlah 400 kepala keluarga yang menggarap kebun menggantungkan hidupnya hanya dari hasil bumi di daerah itu.
Adapun komoditi yang ada disana sudah tidak diragukan lagi seperti kopi dan serai wangi untuk tanaman tua, dan cabai, bawang, dan jagung untuk tanaman muda.
Demikian disampaikan Ismail, Pj. Pengulu Kp. Palok Kec. Blangkejeren kepada media ini. Hingga kini hanya kendaraan roda dua yang bisa melintasinya, bila musim hujan akan lebih sulit dilintasi karena tidak ada perawatan secara menyeluruh.
"Ini harapan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, karena dengan adanya akses jalan masyarakat bisa mengangkut hasil bumi dan sekaligus melangsir pupuk untuk tanaman mereka disana," kata Ismail.
Atau bila perlu kita usulkan buat trans lokal agar warga yang memiliki kebun disana bisa tinggal disana untuk merawat kebunya. Apalagi dengan lahanya yang luas pasilitas kampung bisa dibangun disana seperti mesjid, sekolah, kantor, dan lain sebagainya. Hal ini sudah di musyawarahkan di 4 kampung yaitu Kp. Palok sebagai tuan rumah, Kp. Ulun Tanoh Kec. Kutapanjang, Kp. Rikit Dekat Kec. Kutapanjang, dan Kp. Rema Baru juga di Kecamatan Kutapanjang.
Untuk menunjukan keseriusan masyarakat, lanjutnya, masyarakat sudah sering melakukan gotong royong membersihakan jalan yang ada, bahkan Ketua DPRK Gayo Lues juga sudah pernah meninjau lokasi. Disamping itu masyarakat yang memiliki kebun disana melalui musyawarah kampung sudah sepakat untuk membebaskan lahan untuk proyek pembangunan jalan tersebut.
"Oleh karena itu bila Pemda berkenan kami usulkan bangun jalan dari Aih Suri hingga ke Badak Uken agar peningkatan ekonomi bisa dirasakan oleh 400 kk yang memiliki kebun disana," tambah Ismail di kediamanya. (Mahara)
