Sertijab Pangdam Siliwangi Di Makogartap II, Berjalan Khidmat

Kogartap II/Bandung menggelar lepas sambut Dangartap II/Bandung dari Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H, M.Tr (Han) kepada Mayjen TNI Tri Soewandono
Bandung, Media Advokasi– Kogartap II/Bandung menggelar lepas sambut Dangartap II/Bandung dari Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H, M.Tr (Han) kepada Mayjen TNI Tri Soewandono, di Aula Makogartap II Jalan Nias Kota Bandung, Selasa (11/12/18).

Setelah dilaksanakannya proses serah terima jabatan Pangdam III/Siliwangi di Mabes TNI AD, maka Mayjen TNI Tri Soewandono resmi menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi sekaligus sebagai Dangartap II/Bandung.

Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H, M.Tr (Han) yang kini menjabat sebagai Pangkostrad dalam sambutannya mengatakan, semboyan “Silih Asah, Asih, Asuh” bagi Kodam III/Siliwangi menjadi filosofi yang sangat luar biasa dan merupakan salah satu dasar ilmu teritorial.

“Berkembangnya teritorial di TNI itu diambil dari kearifan lokal kehidupan di Bumi Siliwangi,” kata Pangkostrad.

Selanjutnya Mayjen Besar bercerita, saat tentara Siliwangi melakukan long march dari Jawa Barat ke Jawa Tengah dan sebaliknya, dia membawa kearifan lokal kehidupan Siliwangi, dan menjadi cikal bakal satuan-satuan di jajaran TNI AD yang berasal dari Bumi Siliwangi.

“Kostrad juga dari Siliwangi, juga satuan khusus yang dibentuk yaitu satuan Kopassus juga dari Siliwangi,” sebutnya.

Pangkostrad menerangkan, dibentuknya Gartap II Bandung dan Cimahi adalah mengendalikan, membantu Pangdam III/Siliwangi selaku Dangartap II/Bandung, untuk memonitor dan mengawasi kehidupan TNI di Kota Bandung dan Cimahi, karena sentralnya Cimahi dan Bandung tempatnya Tentara ( AD, AL, dan AU).

“Disinilah fungsi kegarnisunan berjalan untuk menegakkan, mendisiplinkan dan mengawasi perilaku dari prajurit-prajurit yang ada di wilayah Garnisun,” terangnya.

Sementara itu pada sambutan perkenalannya, Dangartap II/Bandung Mayjen TNI Tri Soewandono menyampaikan bahwa jabatan yang kita sandang ini semua karena Allah.

“Saya tidak minta-minta, yang penting kita bekerja dan terus bekerja, apabila sudah tiba waktunya dan karena ijin Allah, pasti jabatan itu akan diberikan,“ ungkap Dangartap II.

Selanjutnya, Mayjen Tri berceritasejarah perjalanan dinasnya saat bersama-sama Mayjen TNI Besar Harto Karyawan yang kini menjadi Pangkostrad.

“Kok bisa sama-sama, habis Danki kita sekolah terus saya di Pussenif, beliau menjadi Wadan Yonif 330, sama-sama saat beliau Danyon Yonif 502 saya juga Danyonif 503 juga, jadi enggak tau memang garis tangan kita Tuhan yang ngatur, “ tuturnya.

“Saya Dandim Malang Kota, Pak Besar Dandim Kabupaten Malang, ini juga enggak tau. Padahal kita tidak punya cantolan dan tidak minta tolong kemana-mana, kita ikuti aja nasib ini, kita prestasi aja, kita bekerja aja,” imbuhnya.

Pada saat Mayjen Tri menjabat Wadan Rindam V/Brawijaya, Mayjen TNI Besar jabat Kasrem Mojokerto, Kasrem Surabaya dan Waasops Kasdam V/Brawijaya.

“Sudah muter-muter kemana-mana, saat ke sini saya menjadi Danpussenif sekarang menggantikan Pak Besar lagi menjadi Pangdam III/Siliwangi. Tuhan sudah mengatur, inilah buah dari hasil kerja keras kita, kalau kita bekerja sesuai dengan perintah pimpinan,“ tuturnya.

Kepada seluruh jajaran ia berpesan untuk bekerjasama, dengan adanya tugas pokoknya yang harus dilaksanakan oleh Garnisun.

“Saya monitor sudah terlaksana dengan baik lanjutkan dan perlu ditingkatkan juga. Kita sama-sama kerjasama, karena intinya Garnisun itu bagaimana kita mengayomi semua satuan-satuan TNI yang ada di sini, jangan sampai ada benturan, jangan ada perselisihan dan paling banyak itu kegiatan pemakaman, karena saya pada waktu Dandim Malang ya seperti itu,“ kata Dangartap II. (yon/pendam-slw)

Popular Posts